Selasa 15 Feb 2022 01:11 WIB

PDIP Jabar Kritik Kajian Ustadz Khalid Basamalah Soal Wayang

Ono menilai Ustadz Khalid Basamalah tidak Pancasilais dan tidak tahu sejarah.

Pertunjukan wayang kulit (ilustrasi)
Foto: Antara/Septianda Perdana
Pertunjukan wayang kulit (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat (Jabar) Ono Surono mengkritik pernyataan Ustadz Khalid Basalamah yang menyebut wayang haram dan harus dimusnahkan dalam sebuah potongan video yang beredar di media sosial. Menurut Ono Surono, pernyataan yang menyebut wayang haram dan patut dimusnahkan adalah sikap dan tindakan yang sangat tidak Pancasilais dan tidak tahu sejarah serta tidak mengerti Indonesia.

"Hal itu membuktikan ada upaya sistematis yang sedang dan pernah dilakukan beberapa oknum-oknum untuk mengaburkan jejak peradaban atau perjalanan kebudayaan Nusantara," kata Ono Surono dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/2/2022).

Baca Juga

Ono berpendapat bangsa dan budaya merupakan dua hal yang tak dapat dipisahkan. Karena, suatu bangsa akan dapat bertahan dari persaingan di era globalisasi saat ini ialah bangsa yang mampu mengikuti perkembangan dunia namun tak melepaskan identitas budaya dan jati diri sebagai sebuah bangsa.

"Saat ini kita sudah diinfasi budaya bangsa lain sehingga menjadi ironis jika kita justru mendegradasi seni tradisi nusantara yang sangat beragam dan kaya," kata dia.

Ono yang juga Anggota Komisi IV DPR RI mengatakan sebagaimana diketahui wayang berperan besar dalam membentuk masyarakat di nusantara dan khususnya di Jawa Barat. Upaya penghilangannya, kata dia adalah tindakan yang tidak patut dan tidak cerdas.

Ia menilai upaya pengaburan jejak sejarah kebudayaan adalah model penjajahan gaya baru dengan cara menghilangkan dan memanipulasi kesadaran kolektif masyarakat. "Sejatinya sebagai manusia Indonesia yang berakal kita tidak mudah menuduh hasil olah pikir yang dimanifestasikan dalam bentuk kesenian khususnya wayang di anggap sesat. Karena sejatinya budaya tanpa agama tidak bagus, agama tanpa budaya tidak tepat, sehingga jika bersama, budaya dan agama tentu akan menjadi seimbang dan sangat baik," lanjutnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan berkepribadian dalam kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjalanan bangsa. Hal itu dikarenakan sesunguhnya kebudayaan khususnya wayang merupakan keseluruhan dari hasil olah fikir dan olah fisik masyarakat untuk menjalani kehidupan sebagai manusia yang berbudaya, di mana dalam kesenian wayang terdapat tata nilai yang layak dan perlu kita serap bersama.

Sejarah, kata Ono, telah membuktikan agama dan budaya dapat berjalan beriringan tanpa saling mengkerdilkan. "Dalam banyak literasi sejarah pun kita bisa temukan fakta, bahwa Seni Tradisi Wayang telah menjadi salah satu media penyebaran Islam di Nusantara, khususnya bagi masyarakat Sunda di Jawa Barat," katanya.

"Agama Islam tersebar luas di nusantara dengan pendekatan yang berbudaya, kiranya hal tersebut dapat menjadi kesadaran kita bersama sebagai sebuah bangsa," lanjut dia.

Baca juga : Ustadz Khalid Basalamah Klarifikasi Sekaligus Minta Maaf Soal Wayang

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement