Senin 14 Feb 2022 13:33 WIB

Salah Perkiraan, Sisa Roket China Diprediksi akan Menabrak Bulan pada Maret

Sebelumnya, ilmuwan memperkirakan roket yang akan menabrak Bulan adalah milik SpaceX.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Bulan
Foto: en.wikipedia.org
Bulan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Astronom dan pakar pelacakan luar angkasa membuat kejutan dengan memperkirakan roket SpaceX Falcon 9 akan bertabrakan dengan bulan pada Maret tahun ini. Roket tersebut telah tertinggal di luar angkasa selama tujuh tahun terakhir.

Namun, prediksi itu telah berubah karena roket yang dilacak dan masih berada di jalur tabrakan dengan bulan bukan Falcon 9 lama melainkan roket China kuno. Pembaruan datang dari astronom dan pelacak asteroid yang menjalankan Project Pluto bernama Bill Gray.

Baca Juga

Awalnya, objek itu pertama kali terdeteksi oleh Catalina Sky Survey, program yang menggunakan teleskop dekat Tucson, Arizona untuk melacak objek yang berpotensi bahaya bagi bumi. Saat pelacakan berlangsung, astronom menemukan objek yang merupakan buatan manusia.

Sejumlah petunjuk membuat Gray dan yang rekannya mengira benda itu adalah salah satu roket SpaceX, khususnya Falcon 9 yang diluncurkan pada Februari 2015. Namun, Gray mengaku bahwa mengidentifikasi objek seperti ini tidak selalu konkret.

“Saya memiliki bukti tidak langsung yang cukup bagus untuk identifikasi, tetapi tidak ada yang konklusif,” tulis Gray dalam posting blog baru.

Sekarang, objek khusus ini telah mendapatkan banyak perhatian. Terlebih sejak Gray pertama kali meramalkan objek akan bertabrakan dengan bulan pada Maret nanti.

Namun, setelah melihat lebih dekat sejarah objek tersebut dan mendapatkan sejumlah informasi baru dari Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA), Gray cukup yakin bahwa objek yang ditemukannya adalah bagian sisa roket China. Khususnya, Long March 3C yang meluncurkan misi China Chang'e 5-T1 ke bulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement