Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Andi Rahmadi

Arti Mboten Wonten dalam Bahasa Jawa dan Contohnya

Eduaksi | Monday, 14 Feb 2022, 12:30 WIB

Kita tahu bahwa banyak orang yang tinggal di pulau Jawa, namun tidak memahami bahasa Jawa. Setidaknya ada rasa penasaran untuk mempelajari sedikit kosa kata dalam bahasa Jawa, karena memang dalam percakapan sehari-hari terkadang kita mendapati ucapan dalam bahasa Jawa.

Mungkin kata yang di dengar cukup tidak asing di telinga, namun kita belum tahu apa arti yang terkandung di dalamnya. Salah satunya kata "Mboten Wonten" yang tertulis dalam kalimat seperti ini "Barangnya Mboten Wonten Dinten Niki", nah dari pada semakin penasaran, langsung saja simak apa arti mboten wonten dalam bahasa Jawa berikut ini.

Arti Mboten Wonten

https://www.pooc.org/" />
arti kata mboten wonten bahasa Jawa - sumber foto : https://www.pooc.org/

Dalam bahasa Jawa, kata Mboten Wonten masuk dalam Krama Inggil yang sering dipakai dalam percakapan yang membutuhkan unsur kesopanan, seperti berbicara dengan orang yang lebih tua, orang yang derajatnya tinggi, atau bisa juga orang seumuran.

Kata mboten berarti tidak, sedangkan kata wonten berarti ada. Jadi mboten wonten artinya tidak ada.

Contoh Pemakaian

1. Dinten niki mboten wonten PR matematika (Hari ini tidak ada PR matematika).

2. Neng toko mboten wonten gas 3 KG (Di toko tidak ada gas 3 KG).

3. Mboten wonten solusi kangge masalah niki (Tidak ada solusi untuk masalah ini).

Jadi kata mboten wonten itu merujuk pada makna "tidak ada" yang dapat dipakai dalam berbagai macam konteks percakapan, baik itu menyebut sebuah benda, keadaan, sesuatu, dan lain sebagainya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image