Senin 14 Feb 2022 08:59 WIB

Jejak Muhammad Ali di Masjid Bersejarah Houston

Masjid Al-Islam Houston, Masjid tertua dan paling bersejarah di Houston.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Muhammad Ali
Foto: AP Photo
Muhammad Ali

REPUBLIKA.CO.ID,  HOUSTON -- Masjid tertua dan paling bersejarah di Houston, Masjid Al-Islam Houston, terletak di blok 6600 W Bellfort Ave. Itu didirikan pada 1978 melalui dana yang disumbangkan dengan murah hati oleh aktivis Muslim dan mendiang juara tinju, Muhammad Ali, dan manajernya Jabir (Herbert) Muhammad.

Dilansir dari laman Fox7Austin pada Ahad (13/2/2022), Bangunan itu sebelumnya adalah gereja Christian Science. Akan tetapi perjalanan dalam pengembangannya memakan waktu hampir 30 tahun. Dimulai di tempat pangkas rambut sebelum pindah lokasi ke lokasi di Third Ward Houston.

Baca Juga

Kisah ini tidak banyak diketahui warga, bisa dibilang karena umat Islam ini baru beberapa tahun sebelumnya, belajar di bawah Nation of Islam (NOI). Gerakan itu dianggap sesat oleh umat Islam lainnya. Terlepas dari ajaran NOI yang dianggap tidak ortodoks, Muslim Afrika-Amerika seperti Eugene Wazirudeen Farooq yang memulai di NOI, tetap bersyukur atas pelajaran yang diperolehnya. Farooq adalah pensiunan pendakwah penjara dan salah satu pelopor Masjid Al-Islam Houston. Selama wawancara, dia menjelaskan evolusi dari NOI ke Islam Sunni sebagai keajaiban.

"Bayangkan saja, orang-orang datang dari pemikiran seperti itu ke tempat kita sekarang; merangkul seluruh, konsep universal Islam ... itu adalah keajaiban! Maksud saya, itu benar-benar keajaiban. (Karena) jika kamu bisa masuk ke kepalaku saat itu, dan melihat pikiranku, kamu akan berkata, "(M)an hidup! Apa yang terjadi di sini?," kata dia.

Faktanya, Islam di Houston dimulai di tempat pangkas rambut seorang pria bernama Charlie Boyd. Dia pertama kali belajar tentang Islam melalui NOI pada 1945. Boyd adalah anggota terhormat di lingkungannya dan tempat pangkas rambutnya memiliki reputasi sebagai tempat yang aman bagi orang Afrika-Amerika untuk berbicara tentang agama dan politik.

Pada awal 70-an, mereka pindah ke lokasi yang lebih permanen, di 3400 Polk Avenue. Setelah kematian Elijah Muhammad pada 1975, dan kepemimpinan baru di bawah putranya, Wallace Deen (W.D.) Muhammad, perubahan bertahap terjadi untuk lebih menyelaraskan pengikutnya dengan dunia Muslim.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement