Senin 14 Feb 2022 03:00 WIB

Covid Serang Pengemudi, Pasokan Pangan di Hong Kong Terganggu

Hong Kong mengimpor 90 persen pangannya.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Seorang warga melintasi rak tisu yang kosong di sebuah supermarket di Hong Kong, Kamis, (6/2). Pihak berwenang Hong Kong pada Ahad (13/2/2022) mengatakan, pasokan sayuran dan unggas beku ke kota itu mungkin terganggu sementara waktu.
Foto: VIncent Vu/AP
Seorang warga melintasi rak tisu yang kosong di sebuah supermarket di Hong Kong, Kamis, (6/2). Pihak berwenang Hong Kong pada Ahad (13/2/2022) mengatakan, pasokan sayuran dan unggas beku ke kota itu mungkin terganggu sementara waktu.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Pihak berwenang Hong Kong pada Ahad (13/2/2022) mengatakan, pasokan sayuran dan unggas beku ke kota itu mungkin terganggu sementara setelah beberapa pengemudi kendaraan pengangkut barang dari China daratan sebelumnya dinyatakan positif Covid-19.

Hong Kong mengimpor 90 persen pangannya, di mana China daratan menjadi tempat sumber terpenting, terutama untuk makanan segar. Para konsumen telah mengalami kekurangan sejumlah barang impor asing, termasuk makanan laut premium akibat langkah pembatasan penerbangan yang ketat.

Baca Juga

"Otoritas China daratan dan pemerintah (Hong Kong) bekerja sama untuk memperkuat pengaturan rinci untuk mempercepat logistik pasokan pangan ke Hong Kong untuk membuat situasi pasokan kembali normal sesegera mungkin," kata pemerintah Hong Kong dalam sebuah pernyataan.

Pada Sabtu (12/2/2022), kota berpenduduk 7,5 juta orang itu melaporkan rekor 1.514 kasus baru Covid-19, yakni naik dari 1.325 kasus pada Jumat (11/2/2022) di tengah ujian terbesar untuk strategi "dinamis nol-Covid" di wilayah China tersebut.

Setelah pertemuan dengan para pejabat China daratan di seberang perbatasan di Shenzhen, orang nomor dua Hong Kong, John Lee, pada Sabtu (12/2/2022) mengatakan, China akan membantu Hong Kong untuk mengatasi wabah Covid-19 yang meluas dengan menyediakan kapasitas pengujian, perawatan, dan karantina. Lee juga mengatakan, untuk saat ini di Hong Kong tidak ada rencana untuk langkah karantina wilayah dengan gaya seperti yang diterapkan di China daratan.

Langkah-langkah (karantina wilayah yang lebih ringan) itu akan memberi Hong Kong ruang bernapas agar kapasitas layanan medis dapat diperluas di semua lini. Namun, sejauh ini tidak ada rincian spesifik dari rencana tersebut dan tidak jelas seberapa cepat langkah-langkah itu dapat diimplementasikan.

Hong Kong dan China daratan adalah dua di antara sejumlah tempat di dunia yang masih berjuang untuk menekan setiap wabah Covid-19, tetapi varian Omicron terbukti sulit untuk dikendalikan.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement