Ahad 13 Feb 2022 15:08 WIB

Pasokan Minyak Defisit, Harga Minyak Dunia Naik Lagi

Jumat (11/2/2022) harga minyak dunia kembali ditutup menguat tiga persen.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi harga minyak mentah dunia. Naik turunnya harga minyak dunia masih dibayangi tensi tegang antara Rusia dan Ukraina. (ilustrasi).
Foto: EPA/Mark
Ilustrasi harga minyak mentah dunia. Naik turunnya harga minyak dunia masih dibayangi tensi tegang antara Rusia dan Ukraina. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Naik turunnya harga minyak dunia masih dibayangi tensi tegang antara Rusia dan Ukraina. Jumat (11/2/2022) harga minyak dunia kembali ditutup menguat tiga persen.

Tingginya harga minyak dunia ini melesat kembali ke angka 94,44 dolar AS per barel untuk acuan Brent dan 93,10 dolar AS per barel untuk acuan WTI. Pada awal pekan, harga minyak sempat mengalami penurunan 1 persen, dan ditutup kenaikan 3 persen pada akhir pekan.

Baca Juga

Presiden Lipow Oil Associates Andrew Lipow menilai terkereknya kembali harga minyak dunia karena tensi tegang antara Rusia dan Ukraina yang kembali memanas. Setelah para pimpinan dunia seperti Amerika dan Inggris yang meminta semua warga negaranya untuk meninggalkan Ukraina dalam waktu 48 jam mendatang.

"Pasar tidak ingin mengambil resiko di akhir pekan ini. Jika invasi Rusia kembali berhasil maka akan ada gangguan pasokan minyak dan gas secara global," ujar Andrew seperti dilansir dari Reuters, Ahad (13/2/2022) pagi.

Andrew juga menjelaskan volume perdagangan minyak dalam satu pekan terakhir kembali melonjak. Hal ini kemudian membuat acuan Brent naik ke level tertinggi dalam dua bulan terakhir.

Badan Energi Internasional menaikkan perkiraan permintaan 2022 dan memperkirakan permintaan global akan meningkat sebesar 3,2 juta barel per hari (bph) tahun ini, mencapai rekor sepanjang masa 100,6 juta bph.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement