Sabtu 12 Feb 2022 18:38 WIB

Mengapa Rasulullah SAW Ibaratkan Harta Dunia Manis dan Lezat?

Harta dunia yang digunakan untuk ibadah akan bermanfaat

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi uang harta dunia. Harta dunia yang digunakan untuk ibadah akan bermanfaat
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ilustrasi uang harta dunia. Harta dunia yang digunakan untuk ibadah akan bermanfaat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Agama Islam mengajarkan umat manusia agar tidak terlalu mencintai harta. Ini antara lain supaya tidak diperbudak oleh harta dunia.

Dalam sebuah hadist, Nabi Muhammad SAW mengibaratkan harta bagai makanan yang lezat dan manis.

Baca Juga

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَعَمْرٌو النَّاقِدُ قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ وَسَعِيدٍ عَنْ حَكِيمِ بْنِ حِزَامٍ قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَعْطَانِي ثُمَّ سَأَلْتُهُ فَأَعْطَانِي ثُمَّ سَأَلْتُهُ فَأَعْطَانِي ثُمَّ قَالَ إِنَّ هَذَا الْمَالَ خَضِرَةٌ حُلْوَةٌ فَمَنْ أَخَذَهُ بِطِيبِ نَفْسٍ بُورِكَ لَهُ فِيهِ وَمَنْ أَخَذَهُ بِإِشْرَافِ نَفْسٍ لَمْ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ وَكَانَ كَالَّذِي يَأْكُلُ وَلَا يَشْبَعُ وَالْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى

Hakim bin Hizam berkata, "Saya meminta sedekah kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau pun memberikannya padaku, kemudian aku meminta lagi, maka diberikannya lagi, kemudian aku meminta lagi, maka beliau (Rasulullah) pun memberikannya lagi." (HR Muslim) 

Sesudah itu, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya harta ini adalah lezat dan manis. Maka siapa yang menerimanya dengan hati yang baik, niscaya dia akan mendapat berkahnya. Namun, siapa yang menerimanya dengan nafsu serakah, maka dia tidak akan mendapat berkahnya, dia akan seperti orang yang makan, namun tidak pernah merasa kenyang. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah." 

Maksud hadits ini, harta bagai makanan yang lezat dan manis yang disukai hampir oleh semua manusia. Kalau harta diterima dengan hati yang baik, maka harta itu akan dimanfaatkan di jalan kebaikan dan kebenaran yang diridhoi Allah maka orang yang mendapatkan harta itu tentu mendapatkan berkahnya. 

Tapi, jika harta diterima dengan nafsu serakah maka harta itu akan digunakan hanya untuk memuaskan nafsunya di dunia. Mereka yang menerima harta dengan nafsu serakah akan selalu merasa kurang, bagai orang yang makan tapi tidak pernah kenyang. 

Dalam hadits ini, Rasulullah SAW juga mengingatkan tangan di atas atau memberi, lebih baik daripada tangan dibawah atau menerima pemberian.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement