Sabtu 12 Feb 2022 08:34 WIB

MES Ingin Indonesia Rebut Pusat Dapur Halal Dunia

Saat ini pusat dapur halal justru dikembangkan oleh Thailand.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ilham Tirta
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury.
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) meluncurkan program pengembangan sektor kuliner halal berbasis ekosistem dan kearifan lokal di Solo, tepatnya di Kampung Kauman. Pembentukan ekosistem ini pada sebuah kawasan yang terintegrasi secara end to end dapat menjadi salah satu langkah strategis untuk menguatkan eksistensi produk halal dalam negeri.

MES didukung oleh mitra-mitra strategis meluncurkan Program Pengembangan UMKM Sektor Kuliner Berbasis Ekosistem dan Kearifan Lokal di Kampung Kauman Solo pada Jumat (11/2/2022) secara virtual. Wakil Menteri BUMN I yang juga merupakan Ketua VI Pengurus Pusat MES, Pahala Nugraha Mansury menyampaikan, kontribusi sektor makanan dan minuman menyumbang 36,4 persen dari total PDB nasional.

Baca Juga

"Program ini sangat sejalan dengan kesempatan dan potensi yang ada," katanya.

Pahala mengatakan, Thailand sampai saat ini mengeklaim visi sebagai The World Halal Kitchens atau Dapur Halal Global dengan proyek kawasan industri halal. Misalnya, yang dilakukan di Songkla dan kota-kota kawasan wisata utama lainnya seperti Phuket dan Chiang Mai.

Pahala mengatakan, Indonesia tidak bisa sampai kalah dengan apa yang sudah dilakukan oleh Thailand. Sebagai negara dengan jumlah populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia lebih berhak menyandang status tersebut.

"Sehingga tentunya itu menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia bagaimana kita nantinya bisa mencanangkan visi juga sebagai The World Halal Kitchens atau Dapur Halal Global," ujar Pahala.

Hal tersebut, katanya, bisa dimulai dengan membangun ekosistem kuliner halal yang berada di Kampung Batik Kauman Solo, Jawa Tengah. Ia mendorong agar program ini dapat direplikasi di daerah atau kawasan yang memiliki potensi yang sama.

Pengembangan secara ekosistem akan meningkatkan pendampingan pelaku usaha, kualitas produksi, maupun pemasaran dengan cakupan konsumen yang lebih luas. Kampung Kauman Solo dinilai sebagai wilayah yang punya potensi besar.

Tempat ini adalah destinasi wisata berbasis budaya dengan kekayaan dan warisan kuliner yang khas. Kampung Kauman Solo berpeluang menjadi salah satu destinasi wisata kuliner halal prioritas.

Untuk mewujudkan hal itu, aktivitas pemberdayaan sangat penting dilakukan dengan menitikberatkan pada pengembangan dan penguatan kemitraan seluruh elemen terkait. Mulai dari para pelaku usaha, pemerintah daerah setempat, lembaga pemberdayaan, lembaga keuangan syariah, hingga komunitas dalam suatu ekosistem halal value chain (HVC).

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement