Sabtu 12 Feb 2022 08:22 WIB

Unkris Jalin Kerja Sama dengan Yayasan Cakra Inti Indonesia 

Banyak alumni Unkris sukses berkarier di lembaga eksekutif, yudikatif dan legislatif.

Penandatangan kerja sama yang dilakukan oleh Ketua Pengurus Yayasan Unkris Amir Karyatin, Rektor Unkris Ayub Muktiono, dan Ketua Yayasan Cakra Inti Indonesia Mubarok di Jakarta.
Foto: Istimewa
Penandatangan kerja sama yang dilakukan oleh Ketua Pengurus Yayasan Unkris Amir Karyatin, Rektor Unkris Ayub Muktiono, dan Ketua Yayasan Cakra Inti Indonesia Mubarok di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Universitas Krisnadwipayana (Unkris) menjalin kerja sama strategis dengan Yayasan Cakra Inti Indonesia. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya unggul di lingkungan Mabes TNI, Mabes Polri, Dinas Perhubungan, Pemda Provinsi dan lembaga terkait lainnya.

Penandatangan kerja sama yang dilakukan oleh Ketua Pengurus Yayasan Unkris Amir Karyatin, Rektor Unkris Ayub Muktiono, dan Ketua Yayasan Cakra Inti Indonesia Mubarok di Jakarta pada Senin (7/2/2022). Hadir ikut menyaksikan Dewan Pembina Yayasan Unkris Prof Gayus Lumbuun, dan jajaran pimpinan Unkris lainnya.

Dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Dewan Pembina Yayasan Unkris Prof Gayus Lumbuun menuturkan, kerja sama antara Unkris dengan Yayasan Cakra Inti Indonesia menjadi bagian dari wujud cita-cita luhur pendiri Unkris yakni mendukung lahirnya SDM berkualitas untuk pembangunan negeri ini. “Saya yakin para pendiri Unkris sangat senang dengan bentuk kerja sama ini. Karena kerja sama ini menjadi bagian penting dari cita-cita pendirian Unkris,” tutur Prof Gayus.

Gayus yang sudah berpengalaman mengajar di PTIK/STIK mengatakan, bahwa seorang prajurit yang mengantongi ijazah pendidikan tinggi, maka setelah purna bakti (pensiun) akan tetap bisa berkarya melalui jalur pendidikan. “Pengalaman dan keahliannya di lapangan sebagai prajurit menjadi bahan ajar yang menarik saat menjadi seorang pendidik,” ujarnya.

Senada juga disampaikan Ketua Pengurus Yayasan Unkris Amir Karyatin. Dia menyebut, bahwa keinginan para pendiri Unkris untuk ikut mengisi kemerdekaan, menjadi embrio didirikannya Unkris pada tahun 1952. “Kampus ini lahir pada 1 April 1952 dengan bentuk akademi dan mahasiswa 300 orang. Kantor dan ruangan kuliah saat itu menyewa di Gedung Adhuc-staat, yang saat ini menjadi Kantor Bappenas,” tutur Amir.

Setelah Unkris beroperasi, dalam perjalanannya kemudian didirikan Yayasan Unkris pada Oktober 1954. Di bawah kelola yayasan Unkris inilah kemudian Unkris mengalami perkembangan yang sangat pesat dan menjadi salah satu perguruan tinggi swasta tertua di Indonesia yang sangat diminati masyarakat.

Amir mengakui, ide kerja sama Unkris dengan yayasan Cakra Inti Indonesia bermula pada peresmian kantor yayasan Unkris di jalan Biak, Jakarta Pusat pada 16 Oktober 2021. “Lalu kami sepakat melakukan kerja sama. Alhamdulillah hari ini bisa terealisasikan,” tambahnya.

Ketua Yayasan Cakra Inti Indonesia Mubarok  menjelaskan, Yayasan Cakra Inti Indonesia memiliki program kerja sama dengan perguruan tinggi. Kerja sama yang sudah dilakukan dengan berbagai lembaga tersebut akan semakin dikuatkan sebagai bentuk dukungan terhadap program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas  Kemendikbudristek.

“Kita akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung upaya pemerintah melahirkan SDM unggul,” ujar Mubarok.

Sebagai yayasan yang mengelola dana CSR dan fokus pada program pendidikan di lingkungan Mabes 

TNI, Mabes Polri, Pemda, Pemprov dan satuan tugas, yayasan Cakra Inti Indonesia, lanjut Mubarok, membuka kesempatan kerja sama dengan banyak perguruan tinggi. Termasuk, di antaranya Unkris. "Terdapat 5.000 paket kerja sama yang dijalankan oleh Yayasan Cakra Inti Indonesia," ujarnya.

Mubarok mengaku, tertarik bekerja sama dengan Unkris, salah satunya karena perguruan tinggi ini memiliki akreditasi A dan B serta memiliki kelas blanded learning. “Ini tentu sangat tepat untuk SDM di lingkungan Mabes TNI, Mabes Polri, Pemda, Pemprov,” katanya.

Sementara Rektor Unkris Ayub Muktiono menjelaskan, Unkris merupakan perguruan tinggi swasta dengan trade record yang sangat baik terutama di bidang ilmu hukum dan ekonomi. Banyak alumni Unkris yang kini sukses berkarier di lembaga eksekutif, yudikatif dan legislatif.

“Kami memiliki 4 fakultas dengan 19 program studi dengan akreditasi A dan B serta dukungan tim pengajar yang mumpuni. Ini akan memudahkan masyarakat untuk memilih jenis keilmuan yang akan didalami di Unkris,” sebut Rektor.

Saat ini, Unkris juga terus berupaya merintis sebagai kampus unggulan dengan fokus pada nilai kebangsaan dan kewirausahaan. Dibentuknya lembaga baru yakni LPKK (Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan) menjadi salah satu bukti bahwa Unkris adalah kampus yang ingin membentuk karakter lulusan tidak hanya unggul dibidang akademik tetapi juga memiliki jiwa kebangsaan dan nasionalisme yang tinggi.

“Dalam Dies Natalis ke-70 yang jatuh pada 1 April 2022, kami mengambil tema Mewujudkan Insan Unggul dan Beradab sebagai manifestasi dari keinginan Unkris melahirkan SDM yang memiliki rasa nasionalisme tinggi untuk membangun negeri ini sesuai dengan sila pertama dan kedua Pancasila,” jelas Rektor.

Dia berharap, kerja sama dengan Yayasan Cakra Inti Indonesia ini menjadi awal kebaikan yang saling menguntungkan antar dua belah pihak. Adapun lingkup kerjasama tersebut adalah pengiriman mahasiswa dari lingkup Mabes TNI, Mabes Polri, Pemda, Pemprov dan instansi lainnya untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Unkris baik jenjang S1, S2 maupun S3 atas dukungan penuh dari yayasan Cakra Inti Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement