Jumat 11 Feb 2022 17:26 WIB

Kunjungan Wisatawan ke Taman Satwa Cikembulan Garut Turun

Dalam dua pekan terakhir, kunjungan wisatawan mengalami penurunan.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ani Nursalikah
Pengunjung melihat satwa di Taman Satwa Cikembulan, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jumat (11/2/2022).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Pengunjung melihat satwa di Taman Satwa Cikembulan, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jumat (11/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Tingkat kunjungan wisatawan ke Taman Satwa Cikembulan di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut mengalami penurunan. Penurunan tingkat kunjungan itu diduga disebabkan meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Garut dalam beberapa pekan terakhir. 

"Kunjungan menurun setelah ada kenaikan kasus Covid-19. Namun, tidak terlalu signifikan," kata Manajer Taman Satwa Cikembulan Rudi Arifin, Jumat (11/1/2022).

Baca Juga

Ia menyebutkan, kunjungan wisatawan ke Taman Satwa Cikembulan sempat mengalami peningkatan signifikan pada momen Natal dan tahun baru (Nataru). Setelah momen liburan itu usai, kunjungan wisatawan ke objek wisata itu konsisten di angka sekitar 2.000 orang per pekan selama Januari 2022. 

Namun, dalam dua pekan terakhir, kunjungan wisatawan mulai mengalami penurunan. Dalam sepekan terakhir, kunjungan wisawatan ke tempat itu hanya sekitar 1.800 orang. 

 

"Mungkin masyarakat juga ada yang takut keluar karena kenaikan kasus," ujar Rudi.

Ia mengatakan terus memantau perkembangan kasus Covid-19. Sejumlah langkah antisipasi terjadi penularan Covid-19 di lingkungan Taman Satwa Cikembulan juga telah dilakukan. 

Rudi mencontohkan, salah satu langkah antisipasi yang dilakukan adalah memastikan seluruh karyawan sehat dan sudah vaksinasi lengkap dua dosis. Saat ini, seluruh karyawan Taman Satwa Cikembulan hanya tinggal menunggu vaksinasi dosis ketiga (booster). 

Ia menambahkan terus mengikuti arahan pemerintah terkait penerapan protokol kesehatan (prokes). Setiap pengunjung yang datang selalu dipastikan harus sudah menjalani vaksinasi dosis pertama dan diperiksa suhu tubuhnya. Di dalam Taman Satwa Cikembulan juga telah disediakan banyak tempat cuci tangan untuk pengunjung.

"Karena saat ini Garut level 2, kami juga ikuti kapasitas maksimal 50 persen. Yang jelas, kami terus menerapkan SOP terkait prokes. Biar semua aman, kami juga bisa tetap beroperasi meski dibatasi," kata dia.

Salah seorang pengunjung Taman Satwa Cikembulan, Wanda (29 tahun), mengaku sengaja datang ke tempat itu pada hari biasa. Sebab, ia menghindari kerumunan apabila berkunjung akhir pekan.

"Kebetulan sekarang libur, jadi ke sini sama keluarga. Kalau ramai mah takut juga karena kan kasus lagi naik. Untungnya hari ini sepi," kata lelaki asal Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, yang datang bersama istri dan dua anaknya itu.

Berdasarkan pantauan Republika, suasana di Taman Satwa Cikembulan terlihat sepi. Hanya ada beberapa pengunjung yang datang ke tempat itu.

Menurut Wanda, SOP di Taman Satwa Cikembulan sudah cukup baik. Sebab, sebelum vaksinasi ia ditanya terkait status vaksinasinya dan diminta memindai barcode PeduliLindungi yang terpasang di pintu masuk. Sebelum masuk, suhu tubuh Wanda bersama keluarganya diperiksa oleh petugas.

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut per 10 Januari 2022, dalam sehari terkahir terdapat penambahan 63 kasus positf Covid-19.  Saat ini, total kasus aktif positif Covid-19 di Kabupaten Garut berjumlah 325 kasus. Sebanyak 244 orang menjalani isolasi mandiri dan 81 orang menjalani isolasi di rumah sakit.

Kondisi Satwa

Menurut Rudi, kondisi sekitar 426 ekor satwa yang ada di Taman Satwa Cikembulan seluruhnya baik. Selama pandemi terjadi, ia memastikan satwa tak pernah kekurangan pakan, apalagi sampai kelaparan. Tim dokter juga disebut selalu melakukan pemantauan kepada satwa. 

"Pakan juga terus kami perhatikan. Meski kunjungan kurang, pakan satwa itu tetap sama. Tidak ada pengurangan," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement