Jumat 11 Feb 2022 06:10 WIB

Posisi Tidur Ini Bantu Kurangi Risiko Demensia

Tidur menyamping merupakan posisi yang paling efisien untuk membuang limbah otak.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Bangun tidur (ilustrasi)
Foto: PxHere
Bangun tidur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Posisi tidur yang tepat dapat membantu menurunkan risiko terjadinya demensia. Posisi tidur yang dimaksud adalah tidur menyamping.

Berdasarkan pernyataan ahli keilmuan tidur Narwan Amini, tidur menyamping dapat memberikan manfaat terbesar bagi otak. Otak akan terbantu untuk membersihkan limbah interstitial lebih cepat saat tidur dalam posisi menyamping dibandingkan dengan posisi lain.

Baca Juga

"Ini akan memberikan beragam manfaat lain, termasuk potensi penurunan risiko terjadinya penyakit neurologis seperti Parkinson atau Alzheimer," jelas Amini, seperti dilansir Independent.

Hal senada juga diungkapkan tim peneliti dari Stony brook University. Mereka menemukan bahwa tidur menyamping merupakan posisi yang paling efisien untuk membuang limbah otak.

"Ini menarik karena tidur menyamping telah menjadi posisi tidur paling populer di antara manusia dan sebagian besar hewan, bahkan di alam liar," ujar Dr Helene Benveniste.

Dr Benveniste menambahkan, banyak jenis demensia yang berkaitan dengan gangguan tidur, termasuk kesulitan untuk tidur. Gangguan tidur juga dapat memicu percepatan kehilangan memori pada penyakit Alzheimer.

"Temuan kami membawa pandangan baru mengenai topik ini dengan menunjukkan bahwa posisi tidur Anda juga penting," jelas Dr Benveniste.

Demensia umumnya mengenai orang-orang berusia lanjut. Menurut studi terbaru, risiko demensia juga dipengaruhi oleh penyakit kronis yang diderita seseorang. Individu paruh baya dengan dua atau lebih penyakit kronis memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi untuk mengalami demensia.

Terkait posisi tidur, para ahli dari eachnight.com mengungkapkan bahwa posisi yang terburuk adalah tengkurap. Posisi tidur tengkurap dapat memicu keluhan seperti otot dan persendian tegang, kekakuan otot, nyeri punggung, dan sakit leher. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement