Kamis 10 Feb 2022 16:49 WIB

Omicron Ditemukan di DIY, Dinkes : Perketat Protokol Kesehatan

Sebagian besar kasus positif merupakan pelaku perjalanan yang datang ke DIY.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masyarakat DIY diminta untuk tetap waspada mengingat penyebaran varian Omicron sudah ditemukan di DIY. Penerapan protokol kesehatan (prokes) pun diminta diketatkan mengingat penyebarannya yang lebih cepat dari varian Covid-19 lain.

"Sebenarnya yang saya harapkan dengan adanya positif Omicron, warga DIY diharapkan waspada," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaningastutie di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (10/2).

Setidaknya, sudah dilaporkan kasus positif Omicron sebanyak 73 kasus di DIY berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS). Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tetap waspada karena varian Delta juga masih ada di DIY.

Total ada 83 sampel yang diperiksa dengan metode WGS, dengan 73 di antaranya positif Omicron. Sedangkan, delapan kasus juga ditemukan positif varian Delta atau sebesar 17 persen dari sampel yang diperiksa tersebut.  

"Yang perlu kita lakukan adalah penguatan prokes, prokesnya dikuatkan lagi baik di destinasi wisata, perhotelan, tempat perbelanjaan itu dikuatkan," ujar Pembayun.

Sebagian besar kasus positif tersebut juga merupakan pelaku perjalanan yang datang ke DIY. Pihaknya juga sudah memberikan notifikasi kepada daerah asal tempat dari kasus  yang ditemukan tersebut berasal.

"Ada notifikasi, hasil (positif) dari orang luar DIY dinotifikasi ke daerah lain. Yang positif yang diketahui di DIY juga harus mendapatkan perlakuan karantina di daerah asalnya," jelasnya.

Kedepan, pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan dengan metode WGS untuk memetakan penyebaran Omicron maupun varian lainnya di DIY. Termasuk pemeriksaan PCR dengan metode S Gene Target Failure (SGTF) yang merupakan deteksi awal varian Omicron.

"Sebenarnya kita masih membutuhkan itu, sekali lagi (WGS dan SGFT) bukan untuk diagnosa tapi untuk memetakan. Sekarang yang sedikit masalah karena reagen yang terbatas, tapi tetap kita lakukan sepanjang pengiriman sampel untuk SGTF dan WGS itu ketat (sesuai kriteria), insya Allah itu bisa kita lalukan," tambah Pembayun.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X juga meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap penyebaran Covid-19. Terlebih, saat ini penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tiap harinya selalu meningkat signifikan, bahkan di atas 500 kasus per hari.

"Harapan saya warga itu tetap bisa menggunakan prokes dengan benar dna juga masker dengan benar, faktual Omicron itu sudah ada di Yogya, bagi saya yang penting hati-hati," kata Sultan.

Pihaknya juga akan mengaktifkan kembali perangkat penanganan dan pencegahan Covid-19 hingga ke tingkat kelurahan. Seperti mengaktifkan kembali posko hingga Jaga Warga, termasuk menerapkan pembatasan-pembatasan sesuai dengan PPKM level 3 yang sudah berlaku di DIY sejak 8 Februari 2022.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement