Kamis 10 Feb 2022 16:12 WIB

Sri Mulyani Minta Holding BUMN UMi Tingkatkan Profit

Ekonomi sudah membaik, sehingga permintaan kredit UMKM diperkirakan meningkat.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sri Mulyani meminta Holding BUMN UMi tingkatkan profit.
Foto: Thoudy Badai_Republika
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Sri Mulyani meminta Holding BUMN UMi tingkatkan profit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah meminta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) untuk meningkatkan keuntungan dan jumlah nasabah pasca pembentukan holding BUMN Ultra Mikro (UMi). Adapun holding BUMN ini terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pembentukan holding BUMN UMi juga memiliki ruang lebar untuk memperluas penyaluran kredit. Hal ini mengingat kondisi ekonomi sudah membaik, sehingga permintaan kredit UMKM diperkirakan meningkat.

Baca Juga

"Jadi tidak ada alasan Pak Narso (Direktur Utama BRI Sunarso) (penyaluran pinjaman) harus mencapai dua kali lipat, profit before tax juga dua kali lipat, tidak mau sebut angkanya karena angka sudah relevan kita tagih dua kali lipatnya saja," ujar Sri Mulyani saat webinar BRI Microfinance Outlook 2022, Kamis (10/2/2022).

"Janjinya dari 2020-2025 jumlah nasabah harus naik dua kali lipat. Kalau tadi Pak Menko (Airlangga) menargetkan 45 juta, Pak Narso 40 juta, kalau saya dua kali lipatnya. Berapapun yang Anda sebut itu tidak penting, yang penting (jumlah nasabah) harus dua kali lipat," ucapnya.

Menurutnya rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) BRI yang di bawah 90 persen masih relatif longgar, sehingga masih banyak ruang bagi holding untuk menyalurkan pembiayaan masyarakat. "Di tengah pemulihan ekonomi banyak UMKM yang membutuhkan tambahan modal kerja, sehingga target tak sulit dicapai pada 2025," ucap Sri Mulyani.

Adapun target tersebut dia berikan sesuai dengan proposal yang dipaparkan oleh BRI dan anggota holding lainnya saat meminta restunya untuk membentuk holding.

Holding resmi dibentuk lewat penandatanganan akta inbreng saham pemerintah pada Pegadaian dan PNM sebagai penyertaan modal negara kepada BRI selaku induk holding pada 13 September 2021 lalu. Adapun pembentukan holding ini ditujukan untuk mempermudah wong cilik untuk mendapat pinjaman. 

Hal ini sinergi tiga lembaga keuangan tersebut, diharapkan modal BUMN bisa lebih besar dan bunga yang ditawarkan pun bisa lebih lebih kecil. Dalam hal ini, pemerintah menugaskan holding ultra mikro untuk menyalurkan pembiayaan ke 29 juta nasabah sampai 2025 mendatang dari posisi saat ini yang hanya 15 juta nasabah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement