Kamis 10 Feb 2022 13:42 WIB

Tetap Fokus Pendampingan, Pembiayaan Nasabah Ultramikro BTPN Syariah Tumbuh 10 Persen

Bank semakin belajar untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan nasabah

PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPN Syariah) tetap fokus melayani segmen pra dan cukup sejahtera produktif Indonesia. Dalam melayani segmen ini bank senantiasa menjalankan pola pendekatan pendampingan yang terarah, terukur dan berkelanjutan. (ilustrasi).
Foto: Republika/Yasin Habibi
PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPN Syariah) tetap fokus melayani segmen pra dan cukup sejahtera produktif Indonesia. Dalam melayani segmen ini bank senantiasa menjalankan pola pendekatan pendampingan yang terarah, terukur dan berkelanjutan. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari satu dekade, PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPN Syariah) tetap fokus melayani segmen pra dan cukup sejahtera produktif Indonesia. Dalam melayani segmen ini bank senantiasa menjalankan pola pendekatan pendampingan yang terarah, terukur dan berkelanjutan. Pola inilah yang memberikan kesempatan bank untuk terus mewujudkan misinya memberikan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti kepada berjuta rakyat Indonesia.

Melewati tahun kedua pandemi, bank semakin belajar untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan nasabah dan perkembangan zaman terutama teknologi digital. Dimana, selama 2021 bank terus mengembangkan layanan berbasis aplikasi yang ditujukan untuk mempermudah seluruh nasabah dan agen bank yang disebut Mitra Tepat. Dengan aplikasi ini, setiap hari Mitra Tepat dapat membantu nasabah inklusi memenuhi kebutuhan mereka untuk bertransaksi perbankan.

Baca Juga

“Pengembangan teknologi ini tentunya sangat memperhatikan tingkat literasi digital masyarakat inklusi. Dalam hal ini bank tetap terus melakukan fungsi pendampingan sepenuh hati; memperkenalkan, mengajarkan, serta mempelajari respon mereka sebagai bagian proses penyempurnaan aplikasi sehingga tepat untuk menjadi alat dalam meningkatkan produktifitas mereka ke depannya. Jadi, semua dilakukan secara bertahap dan terus didampingi,” tutur Direktur Utama BTPN Syariah Hadi Wibowo.

Sejalan dengan tujuan bisnis, Bank tetap intensif memberikan berbagai program pemberdayaan  yang terukur dan berkelanjutan kepada seluruh nasabah pembiayaan, terlebih di masa pandemi yang masih berlangsung. Berbagai program reward dan aktifitas sosial untuk nasabah, keluarga, dan lingkungan sekitar mereka tak luput menjadi perhatian bank.

Program-program ini ditujukan untuk terus memberi motivasi di tengah pandemi yang sulit, sehingga nasabah bisa bangkit melanjutkan niat mereka untuk membangun kehidupan yang lebih berarti. Program tersebut antara lain pembiayaan khusus bagi nasabah dengan kondisi usaha yang menurun, program peningkatan kapasitas nasabah dengan berbagai pelatihan dan sertifikasi, pembiayaan lanjutan bagi nasabah yang mulai bangkit, pemberian hadiah emas sebagai insentif menarik, bantuan biaya pendidikan agar anak-anak nasabah tetap dapat bersekolah, hingga keterlibatan bank untuk turut serta mendukung percepatan vaksinasi pemerintah melalui program vaksin bersama yang melibatkan aparat, masyarakat sekitar, hingga lembaga pendidikan, adalah cara bank untuk terus memberikan kontribusi sosial.

“Berbagai program yang terukur dan berkelanjutan ini adalah bagian dari upaya kami untuk tetap menunjukkan kehadiran kami dan mendampingi mereka di masa yang masih tak menentu,  Insya Allah upaya ini memberikan dampak yang baik bagi nasabah dan masyarakat sekitar, serta menjadi motivasi mereka dalam melewati masa yang masih menantang karena pandemi ini,” lanjut Hadi.

Segala upaya dan ikhitiar yang dilakukan Bank selama 2021 juga memberi kebaikan terhadap kinerja keuangan Bank dengan mencatatkan berbagai pertumbuhan yang positif. Hingga 31 Desember 2021, pembiayaan terhadap ultramikro yang menjadi fokus bank tumbuh 10 persen menjadi sebesar Rp 10,44 triliun, dibanding periode yang sama sebelumnya Rp 9,52 triliun. 

Pertumbuhan ini juga disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap terjaga, Non Performing Financing (NPF) tercatat di posisi 2,37 persen. Bank juga masih memiliki rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat di posisi 58 persen, jauh di atas rata-rata industri. Total aset tumbuh 13 persen (YoY) menjadi Rp 18,54 triliun dari Rp 16,44 triliun. Dana pihak ketiga tumbuh 12 persen (YoY) menjadi Rp 10,97 triliun dari Rp 9,78 triliun, dan Laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 1,47 triliun.

“Bank tidak mungkin mencatatkan pencapaian ini secara sendiri saja, ini adalah dukungan seluruh pihak tanpa terkecuali. Karenanya, kami sangat berterima kasih atas semua dukungan berbagai pemangku kepentingan; mulai dari #bankirpemberdaya yang menjadi karyawan kami, nasabah pembiayaan kami yang tangguh, nasabah pendanaan yang mendukung penuh, pemerintah dengan program yang seimbang antara pemulihan ekonomi nasional dengan program kesehatan masyarakat, regulator yang meluncurkan berbagai program relaksasi yang memberikan nafas segar untuk perbankan, hingga masyarakat yang memberikan kesempatan dengan baik dan terlibat dalam berbagai program yang dijalankan BTPN Syariah," kata Hadi.

Sungguh dukungan ini membuat BTPN bertekad untuk terus memberikan pelayanan terbaik sepenuh hati. "Insya Allah, di 2022 kita akan bersama-sama terus bergandengan dalam mengembangkan serta menjalankan berbagai inisiatif strategis untuk mewujudkan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti bagi berjuta rakyat Indonesia,” tutup Hadi.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement