Kamis 10 Feb 2022 06:34 WIB

IPB dan Universitas dari Belanda Kerja Sama Riset Vegetable Oils

Riset kolaboratif antara Wageningen University dan IPB University  sangat strategis.

Kick off meeting riset kolaboratif vegetable oils antara IPB University, Universitas Jambi  dan daru universitas dari Belanda, akhir Januari lalu.
Foto: Dok IPB University
Kick off meeting riset kolaboratif vegetable oils antara IPB University, Universitas Jambi dan daru universitas dari Belanda, akhir Januari lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- IPB University mengawali tahun 2022  dengan membentuk konsorsium riset baru bersama Wageningen University and Research (Belanda), Van Hall Larenstein University of Applied Sciences (Belanda) dan Universitas Jambi (Indonesia) melalui Kick-Off Meeting, akhir Januari lalu.

Konsorsium ini akan melakukan riset bertema “Sustainability of Vegetable Oils to Achieving UN SDG 2030” yang didukung oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Belanda.

Kick-Off Meeting ini dibuka oleh Wakil Rektor bidang Internasionalisasi, Kerja Sama dan Hubungan Alumni IPB University, Prof Dodik R Nurrochmat.

Sementara itu, Staf Ahli Diplomasi Ekonomi – Kementerian Luar Negeri RI, Ina Hagniningtyas Krisnamurthi menyampaikan bahwa isu-isu keberlanjutan vegetable oils hingga saat ini masih bias dan menjadi perdebatan dalam komunitas global.

“Sehingga riset kolaboratif antara Wageningen University dan IPB University ini menjadi sangat strategis karena akan mengkaji keterkaitan isu keberlanjutan vegetable oils dengan pencapaian indikator Sustainable Development Goals (SDGs),” ujar Duta Besar Indonesia untuk India dan Bhutan ini ketika mewakili Wakil Menteri Luar Negeri, Mahendra Siregar dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Selain itu, acara ini juga dihadiri Duta Besar Belanda untuk Indonesia HE Lambert Grijns. Menurutnya, penting bagi Belanda dan Indonesia untuk bekerja sama dalam melaksanakan studi terkait vegetable oils untuk mencapai SDGs 2030, di  mana Belanda adalah importir terbesar kelapa sawit di European Union.  

“Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Belanda sangat mendukung riset ini. Terutama untuk menjawab isu-isu strategis terkait dengan vegetable oils mengingat Indonesia merupakan salah satu produsen dengan komoditas kelapa sawit yang terbesar di dunia. Belanda merupakan pasar urutan ke-12 untuk produk vegetable oils asal Indonesia dan pada tahun 2020 proporsi impor Belanda dari Indonesia adalah sekitar 20,8 persen,” ujarnya.

Pemerintah Indonesia dan Belanda sadar betul mengenai isu yang menerpa kelapa sawit, khususnya berkaitan dengan isu lingkungan. Melalui studi ini, yang dilakukan dengan menggunakan berbagai macam pendekatan untuk menilai keberlangsungan produksi vegetable oils di negara-negara produsen, harapannya akan mengungkap kebenaran mengenai isu-isu yang diarahkan kepada negera-negara penghasil vegetable oils.

Dalam kesempatan ini juga, tim riset dari Indonesia yang diwakili oleh Prof Suria Darma Tarigan dan Tim Riset dari Belanda yang diwakili oleh Dr Maja Slingerland mempresentasikan berbagai pendekatan berikut kriteria dan indikator untuk mengkaji aspek keberlanjutan komoditas vegetable oils dan kontribusinya dalam pencapaian indikator SDGs.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement