Rabu 09 Feb 2022 22:15 WIB

Pemprov Riau Panggil Distributor Minyak Goreng

Ternyata para distributor sebagian masih menunggu Pre Order (PO) ke produsen.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Pedagang menata minyak goreng kemasan di kiosnya di pasar. Pemprov Riau memanggil distributor minyak goreng guna meminta penjelasan soal kurangnya pasokan minyak goreng ke masyarakat.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Pedagang menata minyak goreng kemasan di kiosnya di pasar. Pemprov Riau memanggil distributor minyak goreng guna meminta penjelasan soal kurangnya pasokan minyak goreng ke masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop- UKM) Provinsi Riau, M Taufiq OH, mengatakan, telah memanggil distributor minyak goreng di Riau untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng di daerah itu.

"Kami sudah melakukan rapat dengan distributor minyak goreng di Riau, untuk meminta penjelasan distributor kenapa stok minyak goreng kosong," kata Taufiq didampingi Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Lisda Erni kepada media di Pekanbaru, Riau, Rabu (9/2/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, berdasarkan hasil rapat, ternyata para distributor sebagian masih menunggu Pre Order (PO) ke produsen. Di mana pihak produsen juga masih menghitung kuota yang akan disuplai ke distributor-distributor yang ada.

Ia mengatakan, ada sebagian distributormasih mendata minyak goreng yang telah distribusikan ke pasar sebelum Desember 2021. Kemudian mereka menghitung selisih harga dengan harga yang ditetapkan pemerintah.

"Dari informasi yang didapat dari hotline Kementerian Perdagangan, produsen minyak goreng sudah berkomitmen untuk mengikuti peraturan Menteri Perdagangan No 06 tentang minyak goreng satu harga tersebut," kata Taufiq.

Selanjutnya dalam waktu dekat, kata dia, juga akan dilakukan rapat kembali pada level yang lebih tinggi, bisa jadi akan dipimpin langsung oleh Gubernur atau Sekda. Kebijakan ini dibutuhkan terkait masyarakat Provinsi Riau hingga saat ini masih mengeluhkan kesulitan untuk mendapatkan minyak goreng satu harga, terutama di pasar tradisional.

Pantauan pada sejumlah pusat perbelanjaan modern di Pekanbaru, manajemen mengaku belum menjual lagi minyak goreng bersubsidi. Sementara sejumlah pedagang di pasar- pasar rakyat dan warung tetap menjual minyak goreng dengan harga tinggi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement