Rabu 09 Feb 2022 18:29 WIB

Ada Apa dengan Lini Depan MU, Mengapa Tumpul?

Dari tiga pertandingan terakhir, MU memang terlihat tumpul.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Muhammad Akbar
 Pemain Manchester United Cristiano Ronaldo (kiri) dan Scott McTominay (kanan) bereaksi  pada pertandingan Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Wolverhampton Wanderers di Manchester, Inggris, Selasa (4/1/2022) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/Peter Powel
Pemain Manchester United Cristiano Ronaldo (kiri) dan Scott McTominay (kanan) bereaksi pada pertandingan Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Wolverhampton Wanderers di Manchester, Inggris, Selasa (4/1/2022) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER --Ada apa dengan Manchester United? Dalam dua laga terakhir tidak mampu menang, meski lawan mereka bukan klub top.

Hasil imbang 1-1 melawan Burnley membuat skuad asuhan Ralf Rangnick itu belum menang usai Liga Primer Inggris Libur. MU sebelumnya disingkirkan klub divisi Championship dari Piala FA, Middlesbrough.

Baca Juga

Iblis Merah kalah adu penalti melawan Middlesbrough usai bermain imbang 1-1 selama 120 menit. Ini pertandingan pertandingan ketiga United secara beruntun, dimana Cristiano Ronaldo cs hanya mencetak satu gol.

Sebelum libur, MU menang 1-0 atas West Ham United, yang membuat mereka naik ke peringkat empat. Sekarang, dengan hanya membawa pulang satu poin dari Turf Moor, United kembali keluar dari empat besar, setelah West Ham mengalahkan Watford.

Dari tiga pertandingan terakhir, MU memang terlihat tumpul. Tidak lagi tajam di lini depan dan efektif memanfaatkan peluang. Ketika melawan Middlesbrough misalnya. MU semestinya bisa menang 3-1.

Tapi Ronaldo gagal mengeksekusi penalti, serta Bruno Fernandes yang tidak mampu mencetak gol saat menendang bola dalam kondisi gawang yang kosong. Begitu pun saat melawan Burnley. MU memiliki begitu banyak peluang di babak pertama.

Tapi hanya satu yang berujung gol, terlepas dari dua gol MU yang dianulir oleh wasit. Edinson Cavani mendapatkan peluang emas di babak kedua, saat dalam posisi kosong tepat di depan gawang. Tapi sundulannya masih bisa dihalau kiper Nick Pope.

Dengan minimnya efektivitas mengkonversi setiap peluang ini, maka wajar kalau United hanya berada di peringkat kelima tim yang paling mencetak gol di liga musim ini dengan hanya 37 kali menjebol gawang lawan dari 23 pertandingan.

Tertinggal jauh dari Manchester City yang sudah mengantongi 55 gol. Padahal, MU punya segudang penyerang kelas dunia. Sebut saja Ronaldo, Cavani, Marcus Rashford, Jadon Sancho, serta Anthony Martial (sebelum dipinjamkan) dan Mason Greenwood (sebelum ditangguhkan). Sementara City tidak punya striker murni.

Ronaldo bahkan mencatatkan rekor terburuknya dalam hal puasa gol. Sudah lima pertandingan beruntun CR7 gagal mencetak gol. Terakhir kali ia merasakan hal ini adalah pada 2010.

''Pada akhirnya, ini adalah malam yang membuat kami frustrasi karena kami seharusnya memenangkan pertandingan itu dengan mudah setelah babak pertama."

"Bahkan pada 25 menit terakhir kami memiliki kontrol penuh dan mendominasi permainan tetapi tidak cukup menentukan di babak pertama. Saya tidak bisa menyalahkan tim karena tidak memiliki insting pembunuh di babak pertama,'' kata Rangnick, dikutip dari Skysports, Rabu (9/2).

Kegagalan MU mendapatkan tiga poin di markas Burnley tentu mengancam nasib mereka di posisi empat besar. Setelah tergeser ke peringkat lima, United sedang was-was digeser Arsenal dan Tottenham Hotspur bahkan Wolves.

Arsenal punya tabungan dua pertandingan di tangan dari MU di peringkat enam, dengan selisih tiga poin. Sementara Spurs lebih diuntungkan. Dengan selisih tiga poin, punya keunggulan tiga pertandingan di tangan dari United.

Karena itu, jika tidak segera meningkatkan ketajaman dalam pertandingan selanjutnya, bukan tidak mungkin MU bakal kehilangan tiket Liga Champions musim depan. Apalagi, harapan gelar musim ini hanya berada di Liga Champions, setelah gugur di Piala Liga dan Piala FA.

Sementara di liga, rival sekota Manchester City unggul 18 poin di puncak klasemen dari mereka. United juga tidak masuk sebagai favorit pemenang Liga Champions jika melihat performa saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement