Rabu 09 Feb 2022 17:34 WIB

Binance Tingkatkan Dana Asuransi Pengguna Mencapai 1 Miliar Dolar AS

Langkah ini diambil di tengah meningkatnya jumlah kasus peretasan.

Ilustrasi uang kripto dari bitcoin hingga ethereum
Foto: Anadolu
Ilustrasi uang kripto dari bitcoin hingga ethereum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa mata uang kripto terbesar di dunia, Binance, kini telah memperbarui jumlah dana asuransinya menjadi senilai 1 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp 14 triliun. Beberapa tahun setelah meluncurkan inisiatif Secure Asset Fund for Users (SAFU) atau Dana Keamanan Aset pengguna, Binance telah memperbarui  nilai dana ini. 

CEO Binance Changpeng Zhao menjelaskan, langkah ini diambil di tengah meningkatnya jumlah kasus peretasan dan pelanggaran keamanan di industri mata uang kripto. Dana SAFU sendiri merupakan langkah yang diluncurkan oleh Binance di tahun 2018 untuk melindungi kepentingan pengguna. 

Baca Juga

Dana asuransi ini, kata dia, didapatkan dengan mengalokasikan persentase tertentu dari biaya perdagangan yang Binance tetapkan.  “Transparansi adalah elemen penting dalam membangun kepercayaan, itulah sebabnya kami menerbitkan alamat dompet dana asuransi kami. Kami mengajak semua bursa lain untuk melakukan hal yang sama. Hal ini akan menguntungkan seluruh ekosistem kripto dan menunjukkan kepada pemerintah, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya komitmen kolektif kami untuk menjunjung tinggi kepercayaan, integritas, dan transparansi dalam ekosistem kripto,” ujar dia, Rabu (9/12).

Menurut dia, dana SAFU sendiri sempat digunakan Binance untuk memulihkan dana pengguna di beberapa kasus. Salah satu kasus yang paling dikenal terjadi di bulan Mei 2018. Dana asuransi ini pun digunakan untuk mengompensasi dana pengguna yang hilang karena serangan minting Cover finance di bulan Desember kemarin.

"Dalam beberapa pekan terakhir, salah satu bursa kripto, diretas dengan kerugian sebesar 33,8 juta dolar AS bersama bursa lain Bitmart, yang mengalami peretasan dana sebesar 200 juta dolar dana dicuri. Secara keseluruhan, diperkirakan sekitar 1 miliar dolar AS hilang dari berbagai platform DeFi dan bursa terpusat karena peretasan dan eksploitasi," ujar dia. 

"Inilah alasan di balik komitmen Binance untuk menjaga dana asuransi kripto terbesar dan meningkatkan transparansi dana tersebut ke pengguna. Langkah yang diambil Binance untuk mempublikasikan alamat dana asuransinya ini juga sejalan dengan yang diambil oleh bursa kripto internasional lain seperti Coinbase dan FTX," kata Changpeng menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement