Rabu 09 Feb 2022 10:06 WIB

Ini Tiga Sektor Prioritas Kolaborasi Negara G20

Dari ketiga isu itu, Indonesia punya kepentingan di sektor industri.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
G20 Presidency of Indonesia. Ada tiga sektor yang Kementerian Perindustrian dorong dalam pertemuan G20 Trade Investment and Industry Working Group (TIIWG).
Foto: g20-indonesia.id
G20 Presidency of Indonesia. Ada tiga sektor yang Kementerian Perindustrian dorong dalam pertemuan G20 Trade Investment and Industry Working Group (TIIWG).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, G20 Trade Investment and Industry Working Group (TIIWG) akan menjadi sejarah. Hal itu karena, pertama kalinya isu industri dibahas secara khusus dalam penyelenggaraan G20. 

Pembahasan tersebut merupakan prakarsa Pemerintah Indonesia agar nomenklatur industri ditambahkan dalam TIIWG. Agus menambahkan, untuk memanfaatkan momentum ini, pemerintah akan mendorong kolaborasi negara-negara G20 dalam melakukan terobosan dan aksi nyata pada sektor perdagangan, investasi, dan industri guna berkontribusi lebih besar bagi pemulihan ekonomi global.

Baca Juga

Ia menyebutkan, isu besar yang siap diangkat pada forum G20, meliputi arsitektur kesehatan dunia yang harus dibangun karena adanya pandemi Covid-19, transformasi digital, dan transisi energi berkelanjutan atau ekonomi hijau. "Dari ketiga isu itu, kita punya kepentingan di sektor industri. Misalnya, di aspek kesehatan, kami berharap bisa mendobrak akses yang fair terhadap industri farmasi dan alat kesehatan, khususnya terkait dalam produksi dan distribusinya," jelas dia dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Selasa (8/2/2022).

Sementara, untuk aspek transformasi digital, Indonesia telah siap mengadopsi teknologi industri 4.0. Hal itu diwujudkan melalui implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.

Kemudian, lanjutnya, dalam aspek transisi energi, diharapkan sektor industri di Indonesia dapat memenuhi standar berkelanjutan. Tujuannya agar bisa berdaya saing global.

Isu prioritas lainnya, kata dia, yakni perdagangan dan investasi terhadap arsitektur kesehatan dan pemulihan dari pandemi secara global, pengembangan ekonomi digital dan rantai pasok global yang berkelanjutan, memacu investasi yang berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi global, serta strategi bersama untuk industrialisasi inklusif dan berkelanjutan melalui penerapan industri 4.0. "Kami berharap agar aspek substansi yang diangkat pada pertemuan TIIWG tersebut dapat diterima dengan baik oleh para negara anggota G20, dan menjadi topik pembahasan yang terus berkembang dalam Presidensi G20 selanjutnya," tutur Agus.

Terkait pertemuan G20 TIIWG, Agus menuturkan, acara itu akan dibuka dengan keindahan budaya dan keelokan warisan tradisi Indonesia di Kota Solo yang tetap terawat dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman serta teknologi. "Solo akan menampilkan pencapaian Indonesia dalam pengembangan sektor industri dan mengajak negara-negara G20 berkolaborasi dalam memanfaatkan teknologi untuk mencapai industri yang inklusif dan berkelanjutan, untuk pulih bersama dan pulih lebih kuat," kata Agus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement