Selasa 08 Feb 2022 23:51 WIB

Peternak di Aceh Dilatih Kiat Penggemukan Sapi Pedaging Berkualitas

Kegiatan penggemukan sapi didukung bank Aceh Syariah dan Dinas Peternakan

Peternak memberi makan sapi miliknya di kandang penggemukan sapi tradisional (ilustrasi). Sebanyak 50 peternak di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar dilatih tentang kiat penggemukan sapi pedaging untuk menghadirkan daging berkualitas tinggi yang beredar di pasaran.
Foto: ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Peternak memberi makan sapi miliknya di kandang penggemukan sapi tradisional (ilustrasi). Sebanyak 50 peternak di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar dilatih tentang kiat penggemukan sapi pedaging untuk menghadirkan daging berkualitas tinggi yang beredar di pasaran.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sebanyak 50 peternak di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar dilatih tentang kiat penggemukan sapi pedaging untuk menghadirkan daging berkualitas tinggi yang beredar di pasaran.

"Pelatihan ini merupakan upaya Dinas Peternakan Aceh dan Bank Aceh Syariah (BAS) untuk menjamin kebutuhan daging lokal yang berkualitas tinggi di Aceh," kata pemimpin Kantor Pusat Operasional BAS Fadil Ilyasdi Banda Aceh, Selasa.

Pelatihan penggemukan sapi kepada peternak setempat ini dilaksanakan oleh Bank Aceh Syariah bekerja sama dengan Dinas Peternakan Aceh.Fadil mengatakan penguatan kapasitas peternak ini sebagai salah satu bentuk dukungan BAS dalam mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Banda Aceh, Aceh Besar, dan sekitarnya.

"Sebagai dukungan Bank Aceh Syariah, kita terus melakukan penguatan dan peningkatan kapasitas bagi pelaku UMKM," ujarnya.

Kepala Dinas Peternakan Aceh drh Rahmandi menyatakan bahwa sapi lokal Aceh masih menjadi primadona sampai hari ini, sedangkan secara teknologi, peternak juga sudah semakin baik dalam penguasaannya."Sektor peternakan merupakan andalan di Aceh dan mahalnya daging sapi lokal lebih disebabkan oleh nilai fanatik masyarakat Aceh terhadap daging sapi lokal," kata Rahmandi.

Dirinya mencontohkan jika masyarakat pergi ke pasar daging, mereka pasti lebih memilih daging sapi lokal ketimbang daging sapi lainnya, meskipun harganya lebih mahal.Dengan perlakuan khusus, kata Rahmandi, peternak Aceh juga telah membuktikan kalau sapi lokal Aceh siap bersaing dengan sapi lainnya.

"Bahkan, Presiden Joko Widodo saja dalam dua tahun ini telah membeli sapi dari Aceh untuk keperluan kurbannya," ujarnya.

Rahmandi berharap, dengan pelatihan ini peternak Aceh akan mampu meningkatkan sumber daya manusia dan menjaga mutu ternak mereka."Jangan sampai terjadi 'inbreeding' atau perkawinan sedarah pada ternak, karena dapat mengganggu kualitas sapi lokal Aceh," demikian Rahmandi.

Saat datang waktu warga melakukan tradisi di Aceh, maka itu erat kaitannya dengan kebutuhan daging sapi.Berdasarkan catatan dari Disnak Aceh, setidaknya Aceh membutuhkan lebih dari 6.000 ekor sapi dan kerbau per tahun untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement