Selasa 08 Feb 2022 21:37 WIB

CoE Kakao UMM Siap Kembangkan Kakao Lokal

CoE kakao ini menjadi kelas unggulan pertama yang dimiliki oleh Teknologi Pangan.

Rep: wilda fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Salah satu kegiatan dari program  Centre of Excellence (CoE) Kakao di Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan UMM.
Foto: humas umm
Salah satu kegiatan dari program Centre of Excellence (CoE) Kakao di Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan UMM.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus mengembangkan inovasi dan terobosan pembelajaran guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas mahasiswa serta dosen. Salah satunya melalui Centre of Excellence (CoE) Kakao di Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan UMM.

Sekretaris Prodi Teknologi Pangan UMM, Vritta Amroini Wahyudi menjelaskan, CoE kakao ini menjadi kelas unggulan pertama yang dimiliki oleh Teknologi Pangan. Pihaknya telah menggaet berbagai industri dan dunia kerja (Iduka) untuk memaksimalkan luaran dari kelas tersebut. Salah satu pihak yang sudah bekerja sama, yakni perusahaan coklat yang berbasis di Kota Batu, PT Moodco.

Baca Juga

Menariknya, kelas profesional ini juga menjadi bagian dari program pemerintah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). "Kelas kakao ini juga menjadi upaya kami untuk mendukung program MBKM yang diluncurkan oleh pemerintah beberapa tahun lalu,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Vritta juga menjelaskan, kakao Indonesia memiliki ciri khas tersendiri yaitu single of origin. Ciri ini dipengaruhi oleh kondisi geografis dan suhu, sehingga Indonesia memiliki banyak macam kakao. 

Dari kondisi tersebut, kakao Indonesia dapat diolah menjadi pangan fungsional. Bukan hanya menjadi olahan coklat manis pada umumnya tapi juga menjadi coklat antioksidan dan coklat rendah gula. "Sehingga zat isoflaon dalam coklat lebih ditonjolkan dari gula," jelasnya dalam keterangan persnya.

Adapun kerja sama dengan PT Moodco ditunjukkan untuk sama-sama membantu mengembangkan olahan kakao lokal. Selain itu,  juga membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan ilmu terkait kakao berbasis pangan fungsional. Apalagi CoE kelas profesional ini mengedepankan pengembangan riset, magang dan entrepreneur. 

Pengembangan coklat yang dilakukan di kelas ini tidak terbatas pada kakao lokal, tapi juga kakao internasional.  Hasil olahan kakao lokal akan dibandingkan dengan olahan dari luar negeri kemudian dianalisis. "Adapun kelas ini terbuka untuk umum, sehingga mahasiswa di luar jurusan Teknologi Pangan dan UMM bisa bergabung dan turut serta dalam program CoE kakao," ungkapnya.

Dosen asal Kabupaten Malang ini berharap CoE kakao ini bisa menjadi hulu dan hilir pengolahan kakao lokal yang fungsional dan halal. Merangkul para petani lokal agar sejahtera, memberikan bekal pengetahuan dan ilmu bagi mahasiswa, serta menjadikan mereka pribadi yang tangguh serta mandiri. Tujuan ini selaras dengan program UMM Pasti yang sudah digaungkan oleh Kampus Putih sejak beberapa tahun yang lalu. 

"Selain itu juga menjadi komitmen kami untuk melahirkan generasi masa depan yang mumpuni serta bermanfaat,” kata dia menambahkan.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement