Selasa 08 Feb 2022 20:12 WIB

Larangan Hijab Picu Gesekan Antaragama di India

Sekolah di Udupi melarang siswi yang berhijab masuk kelas.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Serombongan siswa perempuan India berjalan menuju sekolah mereka di Udupi, India, Senin (7/2/2022). Pelajar India yang menggunakan jilbab dilarang memasuki ruang kelas mereka.
Foto: AP Photo
Serombongan siswa perempuan India berjalan menuju sekolah mereka di Udupi, India, Senin (7/2/2022). Pelajar India yang menggunakan jilbab dilarang memasuki ruang kelas mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Para siswi yang dilarang masuk kelas karena memakai hijab menggelar tenda di depan sekolah. Kisah mereka segera menyebar di internet dan mendorong media mengerubungi sekolah negeri di distrik Udupi, selatan Negara Bagian Karnataka, India.

Perdebatan pun pecah. Para siswa mulai berunjuk rasa di gerbang sekolah dan berkumpul berkelompok sambil belajar. Staf sekolah yang menegaskan para siswi melanggar peraturan seragam tidak bergeming.

Baca Juga

Satu bulan kemudian semakin banyak sekolah menerapkan larang serupa pada hijab. Memaksa pengadilan tinggi negara bagian untuk terlibat. Pengadilan akan mendengar petisi yang diajukan para siswi yang berunjuk rasa dan akan memutuskan apakah mencabut larangan tersebut atau tidak.

Namun ketegangan yang tidak nyaman telah menimbulkan ketakutan pada para siswi di negara bagian Muslim. Mereka merasa kebebasan beragama mereka ditekan.

Pada Senin (7/2/2022) kemarin ratusan siswa-siswi termasuk orang tua mereka turun ke jalan, mengabaikan peraturan Covid-19. Murid dan wali mereka menuntut agar siswi yang mengenakan hijab diizinkan belajar di kelas.

"Apa yang kami saksikan merupakan bentuk apartheid agama, dekrit ini diskriminasi dan berlaku dengan tidak adil pada muslimah," kata seorang siswi berusia 18 tahun yang ikut berunjuk rasa, AH Almas, Selasa (8/2/2022).  

Sejumlah pertemuan antara staf sekolah, perwakilan pemerintah dan murid gagal menyelesaikan masalah ini. Menteri pendidikan negara bagian BC Nagesh juga menolak mencabut larangan itu.

"Mereka yang menolak mengikuti peraturan seragam dapat mengeksplorasi pilihan lain," katanya pada wartawan Ahad (6/2/2022) lalu.

Bagi banyak perempuan Muslim, hijab merupakan bagian dari keimanan mereka. Hijab sudah menjadi masalah selama berpuluh-puluh tahun di Barat terutama di Prancis yang pada tahun 2004 lalu melarang hijab di sekolah negeri.

Namun di India yang 14 persen dari 1,4 miliar populasinya Muslim, tidak pernah melarang atau membatasi pemakaian hijab di ruang publik. Banyak perempuan Muslim di India yang memakai hijab di jalan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement