Rabu 09 Feb 2022 01:30 WIB

Bappenas: Kawasan Indonesia Timur akan Jadi Penyumbang Terbesar Ekonomi 2022

Sasaran pertumbuhan ekonomi tahun 2022 dipatok sebesar 5,2-5,5 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi
Foto: pixabay
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas menargetkan pertumbuhan ekonomi 2022 sebesar 5,2 persen sampai 5,5 persen. Hal ini didukung pertumbuhan ekonomi masing-masing provinsi.

Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan pemulihan ekonomi juga perlu didukung akselerasi perekonomian daerah. Diprediksi kawasan Indonesia Timur berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. 

Baca Juga

“Sasaran pertumbuhan ekonomi tahun 2022 yang sebesar 5,2-5,5 persen ini tentunya disumbangkan oleh pertumbuhan ekonomi di masing-masing provinsi. Pertumbuhan ekonomi nasional tidak bisa mencapai sasaran jika ekonomi di provinsi tidak bisa tumbuh tinggi,” ujarnya saat webinar Lapangan Kerja Hijau, Selasa (8/2/2022).

Berdasarkan indeks pemulihan daerah, Bappenas melihat Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Papua, serta Maluku Utara sudah kembali ke level pra pandemi Covid-19 pada Januari 2022. Hal tersebut tidak bisa lepas dari peran hilirisasi pertambangan yang menjadi salah satu pendorong perekonomian tumbuh dan pulih dengan cepat di kawasan Timur Indonesia, walaupun pandemi Covid-19 masih menerjang.

“Ini salah satu sinyal yang baik, ternyata proses hilirisasi membuat satu perekonomian provinsi menjadi cukup resilience terhadap guncangan krisis dan bisa pulih dengan cepat. Salah satu pembelajaran baik bagi provinsi lain untuk mendorong proses hilirisasi sesuai dengan kekayaan sumber daya alam yang ada,” ucapnya.

Kendati demikian, masih ada provinsi yang masih mencatat perekonomian merah yaitu Papua Barat dan Bali. Amalia menyebut provinsi Bali memiliki pertumbuhan ekonomi selalu di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebelum pandemi Covid-19.

"Tetapi ternyata Bali adalah satu-satunya provinsi yang terdampak cukup parah akibat pandemi dan juga mengalami pemulihan yang lambat dibandingkan dengan daerah lainnya, seiring karakteristik dari ekonomi yang sangat bergantung pada sektor wisata terutama dari wisatawan mancanegara," tuturnya.

Sejalan hal itu, Bappenas mengarahkan pemulihan ekonomi pada tahun ini merupakan upaya diversifikasi ekonomi terutama untuk mendorong peningkatan nilai tambah ekonomi melalui hilirisasi dan meningkatkan ketahanan pangan. Adapun target pertumbuhan ekonomi 2022 juga sebagai tindak lanjut pemulihan ekonomi yang semakin membaik sepanjang 2021.

"Kemudian juga mendorong pembangunan rendah karbon, serta memastikan pemerataan infrastruktur dan kualitas layanan digital sehingga akses masyarakat terhadap teknologi digital akan semakin baik, sehingga ini akan meningkatkan daya tahan perekonomian kita terhadap guncangan selanjutnya," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement