Selasa 08 Feb 2022 18:10 WIB

Setelah Sempat Terkontraksi, Ekonomi Bangka Belitung Tumbuh Setahun Terakhir

Ekonomi Bangka Belitung 2021 tumbuh 5,05 persen setelah tahun sebelumnya terkontraksi

Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman. Ekonomi Bangka Belitung 2021 tumbuh 5,05 persen setelah tahun sebelumnya terkontraksi.
Foto: Pemprov Babel
Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman. Ekonomi Bangka Belitung 2021 tumbuh 5,05 persen setelah tahun sebelumnya terkontraksi.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) baru saja mengeluarkan data resmi terbaru mengenai pertumbuhan ekonomi di Babel. Dari data resmi yang diterima pada Senin (7/2/2022), ekonomi Bangka Belitung tahun 2021 tumbuh 5,05 persen. Angka itu meningkat dibandingkan tahun 2020 yang terkontraksi sebesar 2,30 persen.

Dari sisi produksi, sumber pertumbuhan terbesar berasal dari lapangan usaha industri pengolahan, sektor pertanian, dan perdagangan besar dan eceran. Sementara dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan terbesar berasal dari komponen ekspor luar negeri.

Baca Juga

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Babel yang disampaikan oleh Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik (Nerwilis) BPS Babel, Oktarizal, diketahui pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatra tahun 2021 tumbuh 3,18 persen.

"Kepulauan Bangka Belitung mengalami pertumbuhan tertinggi se-Pulau Sumatra, sedangkan Sumaera Utara mengalami pertumbuhan terendah," ungkap Kepala BPS Babel, Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami.

Sementara Total PDRB ADHK Pulau Sumatera pada tahun 2021 mencapai Rp 2.375,80 triliun. PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberikan kontribusi sebesar 2,34 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera dan 0,51 persen terhadap total PDRB 34 provinsi di Indonesia. Artinya, dari 3,18 persen pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera, Babel menyumbang 2,34 persen untuk pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera tersebut.

Perekonomian Babel tahun 2021 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp 85,94 triliun dan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 mencapai Rp 55,36 triliun. Sementara itu, PDRB per kapita Babel tahun 2021 mencapai Rp 58,34 juta.

Dipengaruhi Sektor Pertanian

Oktarizal selaku Koordinator Fungsi Nerwilis BPS Babel memaparkan struktur PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha triwulan IV-2021 (y-on-y) tumbuh sebesar 6,32 persen dibandingkan triwulan IV-2020. Pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai bertambahnya jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua lapangan usaha yang ada di suatu wilayah selama kurun waktu setahun.

Besarnya peranan berbagai lapangan usaha ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa sangat menentukan struktur ekonomi suatu daerah. Di tengah himpitan pandemi, hal ini jelas sukar terjadi.

Lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar adalah industri pengolahan sebesar 20.27 persen, diikuti sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 19,18 persen, dan perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 14.90 persen. Ketiga lapangan usaha ini memberikan kontribusi mencapai 54,35 persen terhadap PDRB triwulan IV-2021.

"Kontributor terbesar kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan adalah perikanan dan perkebunan tahunan. Potensi laut yang kaya, pola konsumsi masyarakat yang gemar mengonsumsi hasil laut, serta semakin maraknya usaha perikanan budidaya di Kepulauan Bangka Belitung menjadi pendorong tetap tumbuhnya lapangan usaha perikanan," tambahnya.

Ekonomi Babel triwulan IV-2021 bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 2,75 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan terjadi pada sebagian besar lapangan usaha kecuali lapangan usa ha industri pengolahan; pertanian, kehutanan dan perikanan; serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial. Dari sisi pengeluaran, kenaikan laju pertumbuhan ekonomi ini didukung oleh pertumbuhan pada seluruh komponen pengeluaran.  

Ekonomi Pulau Sumatra tahun 2021 tumbuh sebesar 3,18 persen, meningkat dibanding capaian tahun 2020 yang terkontraksi sebesar 1,20 persen. Total PDRB ADHB Pulau Sumatera pada tahun 2021 mencapai Rp3.679,16 triliun atau sekitar 21,70 persen dari total PDRB 34 provinsi di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement