Selasa 08 Feb 2022 17:27 WIB

Pefindo Biro Kredit Gaet ALUDI untuk Optimalkan Data Kredit

Pemanfaatan data kredit dalam crowdfunding bisa perkuat mitigasi risiko investor

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Direktur PEFINDO Credit Berau Yohanes Arts Abimanyu saat diwawancarai Republika, Jakarta, Rabu (8/5).Pemanfaatan data kredit historis dalam ekosistem urun dana memperkuat mitigasi risiko bagi investor karena profil penerbit efek sudah dapat diketahui sejak awal dan lebih pasti. Hal itu yang melatarbelakangi kerjasama antara PEFINDO Biro Kredit dan Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI).
Foto: Republika/Prayogi
Presiden Direktur PEFINDO Credit Berau Yohanes Arts Abimanyu saat diwawancarai Republika, Jakarta, Rabu (8/5).Pemanfaatan data kredit historis dalam ekosistem urun dana memperkuat mitigasi risiko bagi investor karena profil penerbit efek sudah dapat diketahui sejak awal dan lebih pasti. Hal itu yang melatarbelakangi kerjasama antara PEFINDO Biro Kredit dan Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penawaran efek melalui urun dana berbasis teknologi informasi (securities crowdfunding) menjadi salah satu solusi bagi UMKM dan startup dalam memperoleh sumber pendanaan alternatif melalui pasar modal. Investor pun memiliki tambahan instrumen investasi guna mengoptimalkan potensi return dengan risiko terukur.

Pemanfaatan data kredit historis dalam ekosistem urun dana memperkuat mitigasi risiko bagi investor karena profil penerbit efek sudah dapat diketahui sejak awal dan lebih pasti. Hal itu yang melatarbelakangi kerjasama antara PEFINDO Biro Kredit dan Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI).

“Kami mendukung pengembangan industri pasar modal dalam pembiayaan UMKM dan startup guna memenuhi kebutuhan pendanaan yang selama ini mengandalkan perbankan atau venture capital,” ungkap Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit IdScore, Yohanes Arts Abimanyu, Selasa (8/2).

Dukungan itu diwujudkan dalam bentuk penyediaan akses informasi perkreditan bagi penyelenggara securities crowdfunding anggota ALUDI guna mencek latarbelakang penerbit melalui verifikasi credit score dan mendalami laporan kredit historis sebelum penawaran dilakukan.

“Reputasi kredit para penerbit perlu diketahui secara lebih pasti guna meningkakan keyakinan investor dalam mengambil keputusan Investasi,” tambah Abimanyu.

Abimanyu menambahkan, produk informasi perkreditan yang diakses secara digital sangat cocok dengan sifat investasi securities crowdfunding yang juga sama-sama memanfaatkan platform teknologi informasi dalam prosesnya dimana sebagian besar basis investornya berasal dari kalangan milenial.

Pada kerja sama tersebut, IdScore memberikan program khusus bagi anggota ALUDI yang akan bergabung, serta akan memberikan sosialisasi mengenai layanan dan manfaat informasi perkreditan sebagai bagian dari ekosistem urun dana serta aspek mitigasi risiko. Kerja sama tersebut diharapkan dapat memperkuat ekosistem industri layanan urun dana dari sisi pengelolaan risiko.

“Kami berharap ke depannya securities crowdfunding dapat menjadi salah satu alternatif investasi yang menjanjikan dengan risiko terukur serta dapat menarik minat investor pasar modal. Para penerbit efek dari kalangan UMKM dan startup juga berpeluang memperbesar skala usahanya dan berkesempatan listing di Bursa Efek Indonesia dengan ditunjang reputasi keuangan yang baik,” kata Abimanyu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement