Senin 07 Feb 2022 14:18 WIB

Jumlah Kasus Covid di Tiga Provinsi Ini Sudah Lebihi Gelombang Delta

Menkes meminta masyarakat tak perlu panik karena tingkat keterisian RS masih baik.

Petugas PMI Jakarta Timur menyemprotkan cairan disinfektan di Lingkungan Sekolah SDN Pondok Kelapa 07 dan 09, Jakarta, Senin (7/2/2022). Penyemprotan disinfektan di lingkungan sekolah tersebut sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 terutama varian omicron seiring masih berlakunya kegiatan pembelajaran Tatap Muka (PTM) 50 persen.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas PMI Jakarta Timur menyemprotkan cairan disinfektan di Lingkungan Sekolah SDN Pondok Kelapa 07 dan 09, Jakarta, Senin (7/2/2022). Penyemprotan disinfektan di lingkungan sekolah tersebut sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 terutama varian omicron seiring masih berlakunya kegiatan pembelajaran Tatap Muka (PTM) 50 persen.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut angka kasus Covid-19 di tiga provinsi yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Bali sudah melebih gelombang kedua ketika varian Delta menginfeksi pada periode Juni-Agustus 2021. Gelombang tiga Covid-19 kali ini didorong varian Omicron.

"Kami konfirmasi bahwa sekarang sudah ada tiga provinsi yang jumlah kasusnya melebihi jumlah kasus gelombang Gelta lalu yaitu pertama DKI Jakarta jumlah kasusnya sudah 15.800 padahal puncak DKI sebelumnya 14.600," kata Budi Gunadi dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Senin (7/2/2022).

Baca Juga

Kedua, lanjut Menkes, Provinsi Banten dengan jumlah kasus sebanyak 14.800. Padahal gelombang Delta kemarin paling tinggi 13.900. Ketiga, Provinsi Bali yang jumlah kasusnya sempat menyentuh 2.000, sedangkan tertinggi gelombang delta saat itu 1.900 kasus.

Dari kasus harian Covid-19 ketiga provinsi tersebut, menurut Budi Gunadi, pasien yang dirawat di rumah sakit masih 30-50 persen dari total kasus."Jadi yang ingin saya sampaikan, tidak usah usah panik melihat jumlah kasus tinggi karena yang penting sekali publik memahami bahwa jumlah kasus akan naik tinggi. Negara-negara lain bisa jumlah kasusnya 2-3 kali delta, yang penting kita menjalankan terus protokol kesehatan," tambah Budi Gunadi.

Tujuannya agar pasien yang yang masuk ke rumah sakit dan yang wafat dapat dikurangi."Kemudian yang penting juga provinsi-provinsi yang naik kita perketat protokol kesehatan dan kurangi mobilitas," ungkap Budi.

Pemerintah juga memutuskan untuk menaikkan PPKM ke level 3 untuk kawasan aglomerasi, Jabotabek, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, dan Bandung Raya.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam konferensi pers yang sama mengatakan, Bali naik ke PPKM level 3 karena disebabkan rawat inap yang meningkat.

"Hal ini terkait dengan keputusan yang dapat dilihat nanti dengan instruksi Mendagri yang akan keluar hari ini. Pemerintah melakukan beberapa penyesuaian aturan level 3 dengan kebijakan penetapan yang lebih terarah bagi kelompok lansia, komorbid dan belum divaksin, jadi target pemerintah ke sana," ungkap Luhut.

Berdasarkan data Satgas Covid-19 per 6 Februari 2022, kasus terkonfirmasi positif Indonesia bertambah 36.057 kasus sehingga total kasus mencapai 4.516.480 kasus. Sementara kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 188.899 kasus.Kasus sembuh juga bertambah 10.569 sehingga totalnya mencapai 4.183.027 kasus. Sementara pasien meninggal bertambah 57 orang. Sehingga total 144.554 kematian sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020.

Adapun untuk vaksinasi yang dilakukan, pemerintah telah menyuntikkan vaksin dosis pertama Covid-19 di Indonesia sejumlah 186.589.750 dosis, dosis kedua yang sudah disuntikkan adalah sebanyak 131.080.731 dosis dan vaksinasi ke-3 mencapai 5.536.572 dosis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement