Senin 07 Feb 2022 07:01 WIB

Disperindagkop Kaltim Harap Koperasi Sumbang Rp 1,1 Triliun pada PDRB

Ada 5.745 unit yang tersebar pada 10 kabupaten kota dengan berbagai unit usaha

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Ilustrasi koperasi. Dinas Perindagkop dan UMK Provinsi Kaltim menargetkan koperasi mampu memberikan andil sebesar Rp 1,1 triliun pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2022.
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi koperasi. Dinas Perindagkop dan UMK Provinsi Kaltim menargetkan koperasi mampu memberikan andil sebesar Rp 1,1 triliun pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Perindagkop dan UMK) Provinsi Kaltim menargetkan koperasi mampu memberikan andil sebesar Rp 1,1 triliun pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 2022.

"Kami optimis target andil PDRB Kaltim 2022 ini tercapai karena berbagai strategi yang telah kami susun untuk mewujudkan Provinsi Kaltim berdaulat dari sisi ekonomi," ujar Kepala Dinas Perindagkop dan UMK Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) M Yadi Robyan Noor di Samarinda, Ahad (6/2/2022).

Baca Juga

Untuk merealisasikan target tersebut, Disperindagkop mendapat dukungan dari koperasi sebanyak 5.745 unit yang tersebar pada 10 kabupaten kota dengan berbagai unit usaha. Antara lain pertanian, peternakan, perikanan, dan sektor keuangan.

Sedangkan kegiatan untuk mencapai target dalam andil PDRB Rp 1,1 triliun tahun ini, nantinya mengacu pada program prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim 2019-2023. Terdapat dua program prioritas yang harus dicapai pihaknya sesuai RPJMD tersebut, yakni program peningkatan dan pengembangan industri, kemudian program penguatan kelembagaan dan pengembangan koperasi serta UKM.

"Masing-masing program prioritas ini memiliki sejumlah turunan kegiatan, antara lain pengembangan dan pembinaan industri, pengembangan informasi industri, pembiayaan dan pemasaran, pengawasan, hingga pelatihan manajemen bagi pengelola koperasi,"' kata Roby.

Berbicara soal koperasi, lanjut dia, tentu berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi global, nasional hingga ekonomi daerah, termasuk ekonomi mikro dan kecil yang merupakan kondisi riil yang dihadapi masyarakat Kaltim. Sementara itu, ekonomi Kaltim pada 2020 sempat turun akibat terpaan pandemi Covid-19 yang sangat berpengaruh pada hampir semua jenis usaha di Kaltim, meski pertumbuhan ekonomi Kaltim kembali naik mulai pertengahan 2021.

"Kenaikan ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi Kaltim sebesar 4,51 persen pada kuartal III 2021, sehingga PDRB Kaltim atas dasar harga konstan kuartal III 2021 mencapai Rp 122,24 triliun. Ekonomi Kaltim juga diprediksi terus naik, sehingga kami optimis target andil koperasi terhadap PDRB bisa tercapai," kata Roby.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement