Ahad 06 Feb 2022 23:23 WIB

Keterisian BOR Nasional 23,35 Persen

Tingkat keterisian BOR nasional saat ini masih 23,35 persen

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Agung Sasongko
Pasien covid-19 berjalan meninggalkan ruangan isolasi Graha Wisata Ragunan di Jakarta, Jumat (29/1). Sebanyak 68 pasien covid-19 dari total 81 pasien yang melakukan isolasi di tempat tersebut telah dinyatakan sembuh. Sementara berdasarkan data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional pada Kamis (28/1) Sore jumlah pasien yang sembuh bertambah 10.792 orang dengan jumlah total pasien sembuh mencapai 842.122 orang.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pasien covid-19 berjalan meninggalkan ruangan isolasi Graha Wisata Ragunan di Jakarta, Jumat (29/1). Sebanyak 68 pasien covid-19 dari total 81 pasien yang melakukan isolasi di tempat tersebut telah dinyatakan sembuh. Sementara berdasarkan data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional pada Kamis (28/1) Sore jumlah pasien yang sembuh bertambah 10.792 orang dengan jumlah total pasien sembuh mencapai 842.122 orang.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PL) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, per Ahad (6/2/2022) pukul 13.00, secara nasional, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit berjumlah 18.966. Dengan kata lain, tingkat keterisian BOR nasional saat ini masih 23,35 persen dari 81.235 kapasitas tempat tidur COVID-19 yang tersedia.

Sejauh ini data yang dimiliki Kementerian Kesehatan menunjukkan, meski angka kasus konfirmasi harian bertambah, namun jumlah pasien yang masuk ke rumah sakit relatif lebih sedikit. Pasien yang masuk ke rumah sakit juga cenderung menunjukan gejala ringan, atau tanpa gejala sama sekali.

Baca Juga

"Penambahan angka konfirmasi harian memang cenderung tinggi. Namun masyarakat tidak perlu terpaku pada jumlah tersebut dan jangan panik karena sebagian besar gejala yang ditunjukkan oleh pasien adalah gejala ringan atau tidak bergejala sama sekali dan lama masa perawatan juga lebih sebentar jika dibandingkan dengan kasus varian lainnya,” ujar Nadia dalam keterangannya, Ahad (6/2/2020) sore.

Nadia menyampaikan bahwa ada kemungkinan kita akan menghadapi kenaikan kasus yang tinggi dalam 2 hingga 3 minggu kedepan. Oleh karenanya, ia berharap masyarakat dapat benar-benar waspada dan mengetahui kondisi ini dengan baik.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement