Ahad 06 Feb 2022 05:45 WIB

DPRD DKI Apresiasi Kinerja Dinkes Hadapi Omicron di Jakarta

Komisi E DPRD DKI berharap Dinkes DKI jadi leading sector penanganan Covid-19

Sejumlah pasien Covid-19 berada di dalam bus sekolah yang akan mengantarkannya menuju RSDC Wisma Atlet di Puskesmas Kecamatan Tebet, Jakarta, Kamis (3/2/2022).Komisi E DPRD DKI Jakarta mengapresiasi upaya Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk menekan laju penularan COVID-19 varian Omicron di Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah pasien Covid-19 berada di dalam bus sekolah yang akan mengantarkannya menuju RSDC Wisma Atlet di Puskesmas Kecamatan Tebet, Jakarta, Kamis (3/2/2022).Komisi E DPRD DKI Jakarta mengapresiasi upaya Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk menekan laju penularan COVID-19 varian Omicron di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi E DPRD DKI Jakarta mengapresiasi upaya Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk menekan laju penularan COVID-19 varian Omicron di Jakarta. Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengatakan bahwa kemampuan Dinkes DKI untuk mengantisipasi penularan tak terlepas dari pengalaman-pengalaman pada saat Jakarta sebelumnya pernah berstatus zona merah hampir di seluruh wilayah.

"Kami juga belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, dan di Dinas Kesehatan mereka punya pengalaman untuk menghadapi kasus (COVID-19) sedang meningkat dan antisipasi yang sudah cukup baik," kata Anggara dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

Meski demikian, Komisi E tetap berharap agar Dinkes DKI sebagai leading sector terus memperkuat fondasi dalam upaya pencegahan COVID-19 varian Omicron di Ibu Kota. Hal ini mengingat, kasus harian pasien terkonfirmasi positif COVID-19 terus meningkat setiap hari di setiap kelurahan dan kecamatan.

"Karena kasus varian baru Omicron ini perlu penanganan khusus, dan harapannya bisa lebih baik lagi dan perlu peran serta dari semua pihak," ucap Anggara.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Widyastuti juga memastikan akan terus mengoptimalkan peranan 3T (testing, tracing, treatment) hingga vaksinasi guna mendeteksi kecepatan laju penyebaran COVID-19 varian Omicron tanpa terkecuali.

"Jadi, kami akan terus perkuat SDM untuk kedua hal itu, dukungan penyediaan logistik, tempat isoter, hingga penguatan satgas RT dan RW," tutur Widyastuti.

Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang dilaporkan pada hari Sabtu menyebutkan kasus aktif di Jakarta hari ini naik sejumlah 4.551 kasus sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 59.807 (orang yang masih dirawat/isolasi).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement