Ahad 06 Feb 2022 03:14 WIB

RSUD Batang Siapkan 115 Bed Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19

Puncak penyebaran Covid-19 varian Omicron diprediksi akan terjadi akhir Februari 2022

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Batang, Jawa Tengah menyiapkan 115 tempat tidur atau bed untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pasien Covid-19 varian baru Omicron. Kepala Bidang Perawatan RSUD Kalisari Kabupaten Batang Samuri mengatakan ruang tempat tidur yang dipersiapkan tersebut merupakan bekas dari kamar khusus pasien Covid-19 yang tidak diubah desainnya.

"Kami memprediksi puncak penyebaran Covid-19 varian baru Omicron akan terjadi akhir Februari 2022. Kami juga sudah menyiagakan seluruh tenaga kesehatannya," katanya, Sabtu (5/2/2022).

Baca Juga

Samuri mengatakan bagi masyarakat maupun pasien yang berobat atau menjalani rawat inap di RSUD tidak perlu takut karena pihaknya sudah memberlakukan zona ruangan atau gedung untuk pasien Covid-19 dan pasien biasa. Hingga saat ini, RSUD Batang belum mencabut standar pelayanan prosedur Covid-19 di instalasi gawat darurat (IGD) maupun pada pasien rawat jalan.

"Prosedur operasi standar atau standar operasional prosedur (SOP) masih tetap kami lakukan dengan skrining bagi pasien IGD maupun rawat jalan. Jadi masyarakat yang berobat atau pun menjalani rawat inap tidak perlu khawatir," terangnya.

Bupati Batang Wihaji mengatakan berdasarkan prediksi dari pemerintah pusat bakal ada potensi kenaikan kasus Covid-19 sehingga untuk mencegah penularannya yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat. "Menurut prediksi akhir Februari 2022 akan terjadi puncak kasus Covid-19 dan kekuatan untuk menangkalnya hanya satu yaitu patuh protokol kesehatan. Jika prokesnya diterapkan dan kita sudah divaksinasi maka insya Allah daya tahan tubuh akan kuat," kata Wihaji.

Menurutnya kenyataan di lapangan masyarakat kini sudah mulai abai prokes dan aktivitas juga mulai ramai. "Kami berharap silakan (masyarakat) beraktivitas tapi harus mematuhi prokes. Kesiapan pemkab mulai rajin melakukan pelacakan (tracing)," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement