Sabtu 05 Feb 2022 15:01 WIB

Polisi Amankan Konsolidasi DPD Demokrat Antisipasi Penolakan Kubu Jeriko

Konsolidasi diduga mendapat penolakan dari pendukung mantan ketua DPD Demokrat Jeriko

Calon Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (depan kiri) berjabatan tangan dengan Ketua DPD Partai Demokrat NTT Jefry Riwu Kore usai deklarasi mendukung AHY menjadi ketua umum partai di Kupang, NTT, Selasa (18/02/2020).
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Calon Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (depan kiri) berjabatan tangan dengan Ketua DPD Partai Demokrat NTT Jefry Riwu Kore usai deklarasi mendukung AHY menjadi ketua umum partai di Kupang, NTT, Selasa (18/02/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG--Aparat Polres Kupang Kota disiagakan di depan lokasi pelaksanaan konsolidasi Partai Demokrat DPD NTT. Penyiagaan aparat kepolisian untuk mencegah terjadinya unjuk rasa penolakan kegiatan dari simpatisan mantan ketua DPD Partai Demokrat NTT Jefri Riwu Kore (Jeriko).

Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna B mengatakan bahwa jumlah personel yang disiagakan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. "Personel disiapkan secara proporsional didasarkan rencana pengamanan," katanya di Kupang, Sabtu (5/2/2022).

Baca Juga

Ia menjelaskan Polri siap mengamankan kegiatan itu karena bila tidak diamankan akan menimbulkan potensi gangguan kamtibmas. Untuk itu, katanya, Polri akan memberikan pengamanan secara proporsional berdasarkan rencana pengamanan yang disusun.

Pengamanan, ujar dia, bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang melakukan kegiatan di tempat atau objek di mana kegiatan masyarakat berlangsung. Ia berharap agar seluruh kegiatan dilaksanakan berdasarkan aturan hukum yang berlaku.

Sementara itu Kapolres Kupang Kota AKBP Satria B mengatakan bahwa sejumlah personel sudah disiagakan di lokasi konsolidasi Partai Demokrat NTT yang banyak mendapatkan penolakan dari simpatisan Jeriko. "Anggota kami sudah siaga di lokasi kegiatan saat ini," tegas dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement