Jumat 04 Feb 2022 16:35 WIB

Lurah Hingga RT/RW Turun Bantu Warga Kota Bogor yang Isoman

Rumah pasien, dipasang spanduk bertuliskan 'sedang isolasi mandiri di rumah'

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Anggota Polresta Bogor Kota menempel stiker di rumah warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Anggota Polresta Bogor Kota menempel stiker di rumah warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pelaksanaan isolasi mandiri (isoman) bagi warga Kota Bogor yang terpapar Covid-19 dikoordinasikan hingga tingkat RT/RW. Di Kota Bogor, pasien Covid-19 yang diperkenankan menjalani isoman di rumah ialah pasien tanpa gejala atau bergejala ringan.

Lurah Cimahpar, Ronny Kunaefi, menjelaskan di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara terdapat pengawasan rutin bagi warga yang menjalani isoman. Pengawasan tersebut dilakukan oleh perangkat wilayab RT/RW dan dasa wisma. “Termasuk menyampikan bantuan ke pasien yang sudah masuk data terkonfirmasi positif Covid-19 dan melaksanakan isoman,” kata Ronny kepada Republika.co.id, Jumat (4/2).

Baca Juga

Ronny menjelaskan, pendataan warga yang terpapar Covid-19 di wilayahnya dilakukan dan oleh RT/ RW. Dimana pendataan tersebut didapatkan dari puskesmas setempat hingga warga yang melaporkan langsung melalui pesan singkat WhatsApp.

“Kemudian nanti diberi obat dan vitamin dari puskesmas. Sedangkan dari pihak kelurahan, RT/RW memberikan paket isoman ke rumah warga,” kata dia.

Lurah Kayumanis, Johan, mengatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan ketua RT dan ketua RW di wilayahnya. Setelah mendapat data warga yang terpapar Covid-19, pihak RT/ RW, kelurahan, dan puskesmas melakukan pemeriksaan ke lokasi.

Pada beberapa rumah pasien, dipasang spanduk bertuliskan 'sedang isolasi mandiri di rumah'. Tak hanya memberikan bantuan sembako dari kelurahan, Johan mengatakan, pihaknya juga membantu pengiriman obat-obatan dari puskesmas.

Setelah beberapa hari menjalani isoman, lanjut dia, warga akan dijadwalkan menjalani swab test di rumah masing-masing. “Nanti ada jadwal setelah isoman kembali diswab, dilaksanakan oleh puskesmas,” jelas Johan.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, memastikan tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 hanya diisi pasien bergejala sedang atau berat. Hal itu dilakukan guna menjaga angka bed occupancy rate (BOR) tidak melonjak.

Di samping itu, ia meminta agar rumah sakit mempercepat konversi tempat tidur untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Hanya saja, Bima Arya menegaskan tempat tidur tambahan itu diperuntukkan bagi pasien Covid-19 bergejala sedang dan berat.

“Jangan sampai rumah sakit penuh tapi diisi pasien gejala ringan, cukup isoman. Sekarang yang penting kita kuatkan pemantauan isoman di wilayah-wilayah,” tegasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement