Jumat 04 Feb 2022 15:28 WIB

Awal Tahun 2022, PP Presisi Kantongi Kontrak Baru Rp 333,5 Miliar

Perseroan menargetkan perolehan kontrak baru tahun 2022 tumbuh sekitar 10 persen.

Rep: retno wulandhari/ Red: Hiru Muhammad
PT PP Presisi Tbk
Foto: pp-presisi.co.id
PT PP Presisi Tbk

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT PP Presisi Tbk meraih kontrak baru awal tahun 2022 sebesar Rp 333,5 miliar. Perolehan tersebut meningkat sebesar 54 persen secara year-on-year (YoY) dari Rp 153,5 miliar periode yang sama tahun lalu.

Penambahan kontrak baru tersebut didapatkan dari penambahan kontrak baru secara berkesinambungan pada mining development Proyek Weda Bay dan structure work pada beberapa proyek gedung.

Baca Juga

"Awal tahun ini PP Presisi memperoleh kontrak baru berupa penambahan kontrak baru secara berkesinambungan dari proyek jasa pertambangan nikel yang telah kami kerjakan, serta kontrak baru dari pekerjaan structure work," kata Direktur Utama PP Presisi, Rully Noviandar, Kamis (3/2)

Perseroan menargetkan perolehan kontrak baru tahun 2022 tumbuh sekitar 10 persen dari pencapaian tahun 2021. Untuk mencapai target tersebut, perseroan berfokus pada jasa pertambangan maupun infrastructure specialist secara terintegrasi. 

Selain itu, perseroan juga akan menyasar proyek strategis nasional yang didapat melalui PP Group maupun Non PP Group khususnya jasa pertambangan. Perseroan optimistis dapat perolehan kontrak baru tahun ini dapat melampaui target yang telah ditentukan. 

Pada tahun lalu, menurut Rully, capaian perolehan kontrak baru perseroan mampu melebihi target. "Terjadi shifting perolehan kontrak baru dari civil work ke mining services dengan mendominasi komposisi kontrak baru 2021 sebesar 53 persen sedangkan civil work menjadi sebesar 41 persen," kata Rully.

Rully menilai kebijakan dan komitmen Pemerintah dalam mendorong hilirisasi sumber daya alam dapat membuka potensi pengembangan pertambangan dari hulu ke hilir, termasuk pembangunan infrastruktur pertambangan dan smelter.

PP Presisi optimistis dapat menggarap potensial pasar jasa pertambangan yang besar tersebut dengan memberikan jasa pertambangan yang terintegrasi, antara jasa pertambangan dengan jasa pembangunan infrastruktur pertambangan. Hal ini diyakini akan memberikan value added bagi pemilik IUP. 

"Dengan competitiveness tersebut, Perseroan mampu mencapai target 2022 dengan menjadikan jasa pertambangan sebagai kontributor utama kinerja Perseroan serta sebagai recuring income yang turut menunjang cashflow," kata Rully.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement