Sabtu 05 Feb 2022 03:45 WIB

Turki Siap Berperan Akhiri Ketegangan Rusia-Ukraina

Presiden Turki dan Ukraina membahas perkembangan di kawasan

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan  melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS).  Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.

KRAMATORSK, Ukraina / ANKARA -- Turki siap mengambil peran untuk mengakhiri ketegangan antara Ukraina dan Rusia, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, pada Kamis (3/2/2022) waktu setempat.

Pernyataan Erdogan disampaikan pada konferensi pers bersama dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di ibukota Ukraina, Kyiv.

Sebelum konferensi pers, kedua pemimpin membahas perkembangan di kawasan dan hubungan bilateral selama lebih dari tiga jam.

"Saya telah menekankan bahwa Turki akan senang menjadi tuan rumah pertemuan puncak (antara Rusia dan Ukraina) di tingkat pemimpin, atau diskusi di tingkat teknis," kata Erdogan.

"Saya ingin menegaskan kembali bahwa kami terus mendukung integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina, termasuk Krimea," katanya, seraya menambahkan bahwa Ankara mementingkan peran Misi Pemantauan Khusus Ukraina OSCE dalam konflik Donbass.

Presiden Turki juga memuji pesan para pejabat Ukraina yang memprioritaskan dialog dan akal sehat sehubungan dengan ketegangan dengan Rusia.

"Kami dengan tulus percaya bahwa krisis akan berakhir secara damai dan diplomatis berdasarkan hukum internasional dan integritas wilayah Ukraina sesuai dengan Protokol Minsk," katanya.

Kerja sama di bidang ekonomi

Di bidang ekonomi, Erdogan mengatakan kedua presiden bertukar pandangan tentang langkah-langkah untuk meningkatkan volume perdagangan bilateral menjadi USD10 miliar, dan perjanjian perdagangan bebas (FTA) yang baru ditandatangani akan memiliki dampak positif dalam hal ini.

Tahun lalu, volume perdagangan bilateral antara kedua negara melonjak 59% menjadi USD7,4 miliar.

Dia mengatakan kerja sama di bidang pariwisata telah stabil, dan lebih dari dua juta orang Ukraina mengunjungi Turki pada tahun 2021 meskipun ada pandemi virus korona.

Erdogan berterima kasih kepada Zelensky atas kepercayaannya pada perusahaan Turki dan mencatat bahwa proyek infrastruktur di Ukraina yang diselesaikan oleh perusahaan Turki merupakan sumber kebanggaan bagi Turki.

"Pertemuan kami dan perjanjian yang ditandatangani hari ini melambangkan keinginan kami untuk lebih memajukan kemitraan strategis kami ... Saya yakin kami akan terus memperkuat hubungan bilateral kami," katanya.

Pertemuan kedua pemimpin bertepatan dengan peringatan 30 tahun pembentukan hubungan diplomatik antara Turki dan Ukraina.

Pertemuan Dewan Strategis Tingkat Tinggi ke-10 juga diselenggarakan dengan partisipasi delegasi pendamping.

Pihak Turki dan Ukraina menandatangani total delapan perjanjian kerja sama dan nota kesepahaman.

Perjanjian perdagangan bebas (FTA) ditandatangani oleh Menteri Perdagangan Turki Mehmet Mus dan Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal.

'Kejadian bersejarah

Zelensky mengatakan penandatanganan FTA adalah "peristiwa bersejarah," dan berterima kasih kepada Erdogan atas tawarannya untuk bertindak sebagai mediator dalam mengakhiri ketegangan antara Moskow dan Kyiv.

"FTA akan membantu kami mencapai tujuan lebih cepat dan efektif," kata Zelensky, menambahkan bahwa ada tantangan yang terkait dengan keamanan, dan langkah-langkah untuk membangun perdamaian "adalah hal utama dalam pembicaraan kami."

Dia menambahkan bahwa perjanjian pertahanan yang baru ditandatangani akan memperluas produksi drone oleh perusahaan pertahanan Turki Baykar di Ukraina.

Bayraktar TB2 telah dijual ke negara-negara termasuk Ukraina, Qatar, Azerbaijan dan Polandia.

Pada Mei lalu, Polandia menjadi negara anggota UE dan NATO pertama yang memperoleh drone dari Turki.

Angkatan Bersenjata Ukraina pertama kali membeli UAV Bayraktar TB2 dan stasiun kontrol darat dari Turki pada 2019.

Dukungan yang konsisten untuk Ukraina

"Momentum baru" untuk hubungan di bidang energi juga dibahas kedua kepala negara, yang dapat membawa "hasil positif" bagi keamanan seluruh kawasan, kata Zelensky.

Presiden Ukraina juga berterima kasih kepada Erdogan atas dukungannya yang tegas dan konsisten untuk kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, dan partisipasi aktif Turki dalam Platform Krimea untuk pembebasan Krimea dan perlindungan hak-hak rakyat Krimea.

“Kami berbicara tentang dukungan untuk Tatar Krimea, pembangunan perumahan untuk pengungsi dari Krimea. Memang ada kemajuan dalam hal ini. Kami yakin akan segera ada hasilnya, yaitu pelaksanaan proyek penting ini di Kherson, Mykolaiv dan Kyiv,” katanya.

Dia melanjutkan bahwa untuk perdamaian di Ukraina mereka siap untuk melakukan "segala sesuatu yang mungkin di semua platform, dalam semua format."

"Ini dengan jelas menunjukkan siapa teman Ukraina, yang selalu bersedia mendukung kami dan membantu ... tetapi saya dengan tulus percaya bahwa persahabatan kami (dengan Turki) akan diperkuat bukan oleh ancaman bersama, tetapi hanya dengan kemenangan bersama," kata Zelensky. .

Ukraina dan Rusia telah terlibat dalam konflik sejak permusuhan di wilayah Donbas timur pecah pada tahun 2014 setelah Rusia secara ilegal mencaplok Semenanjung Krimea.

Rusia juga baru-baru ini mengumpulkan puluhan ribu tentara di dekat perbatasan Ukraina, memicu kekhawatiran bahwa Kremlin dapat merencanakan serangan militer lain terhadap bekas republik Soviet.

Moskow membantah sedang bersiap untuk menyerang, dengan mengatakan pasukannya ada di sana untuk latihan. 

 

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/turki-siap-berperan-akhiri-ketegangan-rusia-ukraina/2493635
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement