Jumat 04 Feb 2022 11:30 WIB

BPJPH Dorong UIII Menjadi International Halal Hub 

BPJPH Dorong UIII Menjadi International Halal Hub 

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
BPJPH Dorong UIII Menjadi International Halal Hub. Foto:  Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Mastuki mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/6). Rapat tersebut membahas evaluasi kinerja dan program tahun 2021 serta isu-isu aktual.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
BPJPH Dorong UIII Menjadi International Halal Hub. Foto: Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Mastuki mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/6). Rapat tersebut membahas evaluasi kinerja dan program tahun 2021 serta isu-isu aktual.Prayogi/Republika

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) mendorong Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) menjadi pusat halal yang berskala internasional (international halal hub). Hal itu disampaikan Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal BPJPH, Mastuki pada Focus Group Discussion (FGD) Penyiapan Badan Halal UIII di Gedung Fakultas A Kampus UIII, Depok, Kamis (3/2/2022).  

 

Baca Juga

Mastuki mengatakan, UIII memiliki potensi strategis sebagai perguruan tinggi Islam internasional dalam global halal value chain dan memperkuat ekosistem halal Indonesia. Ada sejumlah peran strategis yang dapat dimainkan oleh perguruan tinggi, terlebih UIII sebagai perguruan tinggi Islam di Indonesia yang berskala internasional. Yakni menjadi pusat pengembangan dan penelitian halal berorientasi global.

"UIII saya kira bisa menjadi global halal hub yang menghubungkan pemain-pemain halal di dunia," kata Mastuki melalui pesan tertulis kepada Republika, Jumat (4/2/2022).

Mastuki memaparkan bahwa langkah strategis penguatan ekosistem industri halal nasional telah disusun Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Salah satunya adalah penguatan halal value chain. Selain itu akselerasi sertifikasi halal sebagai peran antara untuk mendorong produsen halal Indonesia menjadi pemain utama di level global. 

"Masih ada bidang garap yang luas menyangkut preferensi gaya hidup halal, pengembangan riset bahan-bahan pengganti non-halal dan peningkatan awareness masyarakat, dan mewujudkan hub internasional dalam produksi dan perdagangan produk halal dunia," ujarnya.

Sekretaris UIII, Chaider S Bamualim, mengatakan, UIII ingin mendirikan halal center atau badan halal yang dapat mendukung upaya pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia.

Direktur Perpustakaan dan Kebudayaan UIII, Syafiq Hasyim, menambahkan bahwa cakupan isu produk halal sangat luas. Perguruan tinggi dapat menjadi partner strategis pengembangan riset di bidang halal. 

"UIII ingin berkontribusi mengerucutkan peta potensi halal di Indonesia. Menjadi pusat penelitian dan kajian yang secara akademik dapat dipertanggungjawabkan. Sisi lain UIII sebagai PTN-BH ingin mendapatkan hasil yang produktif sehingga dapat menghidupi keberlanjutan pendidikan disini," jelas Syafiq.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement