Jumat 04 Feb 2022 05:24 WIB

Dejavu Aubameyang

Aubameyang seolah melakoni peristiwa yang sama dalam rentang waktu empat tahun.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Muhammad Akbar
Pierre-Emerick Aubameyang resmi jadi bagian dari Barcelona.
Foto: Dok. Barcelona
Pierre-Emerick Aubameyang resmi jadi bagian dari Barcelona.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pierre-Emerick Aubameyang seperti mengulang kembali pernyataannya yang pernah diungkapkanya pada empat tahun lalu. Sebuah dejavu terjadi.

Penyerang berusia 32 tahun itu menyesalkan kondisi dan caranya meninggalkan klub yang dibelanya. Pun dengan penyesalannya tidak bisa berkontribusi pada bulan-bulan terakhir di klub tersebut.

Baca Juga

Pernyataan sama lewat platform yang sama, tapi melibatkan klub yang berbeda. Aubameyang seolah melakoni peristiwa yang sama dalam rentang waktu empat tahun.

Pada akhir Januari 2018, Aubameyang mengunggah pesan di akun instagramnya yang ditujukan pada supporter Borussia Dortmund. ''Saya meminta maaf atas apa yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.”

“Namun, saya sudah ingin hengkang sejak musim panas lalu. Mungkin ini bukan cara terbaik (untuk meninggalkan Dortmund), tapi saya tidak bisa memilih. Saya telah melakukan kesalahan, tapi saya tidak pernah berniat jahat,'' tulis Aubameyang saat itu.

Kini, awal Februari 2022, Dengan nada kurang lebih sama, penyerang timnas Gabon itu kembali mengunggah pesan perpisahan di akun instagramnya. Kali ini ditujukan buat suporter Arsenal.

''Saya selalu berusaha untuk 100 persen fokus dan berkomitmen untuk klub ini. Karena itu, kepergian ini terasa menyakitkan, tapi itulah sepak bola. Saya sedih, tidak bisa membantu rekan-rekan setim dalam beberapa pekan terakhir,'' tulis Aubameyang seperti dikutip BBC, Rabu (2/2).

Dua pernyataan ini lahir dalam konteks yang kurang lebih sama. Pada pertengahan musim 2017/2018, Aubameyang meninggalkan Dortmund dan merapat ke Arsenal. Tepat empat tahun kemudian, Aubameyang hengkang dari Arsenal dan bergabung bersama Barcelona.

Di dua kesempatan itu, situasi yang mengiringi kepergian Aubameyang itu terbilang serupa. Serangkaian sanksi disiplin dari pihak klub ditambah kekecewaan pelatih berujung pada kepergian pemain kelahiran Laval, Prancis, tersebut.

Sepekan sebelum hijrah ke London Utara, Aubameyang dibekukan dari skuad Dortmund lantaran terlambat menghadiri sesi latihan. Sepekan sebelumnya, Aubameyang diketahui terlibat dalam sebuah program televisi tanpa mendapatkan persetujuan dari pihak klub.

Ini menjadi episode teranyar pelanggaran disiplin Aubameyang bersama Dortmund. Pada paruh pertama musim sebelumnya, tepatnya pada November 2016, Aubameyang tidak disertakan di skuad Dortmund kala menghadapi Sporting Lisbon di Liga Champions.

Sanksi ini dijatuhkan Die Borussen lantaran Aubameyang terlambat datang ke sesi latihan. Sehari sebelumnya, Aubameyang diketahui pelesir ke barat laut Italia dan menghadiri pesta ulang tahun temannya.

Perilaku ini sempat membuat Thomas Tuchel, yang saat itu menangani Dortmund, naik pitam dan mulai kecewa dengan jebolan tim junior AC Milan tersebut.

Dortmund sudah kehilangan kesabaran dan akhirnya menerima tawaran nilai transfer sebesar 56 juta poundsterling dari Arsenal untuk merekrut Aubameyang.

Kepindahan itu pun dirampungkan pada hari terakhir jendela transfer pertengahan musim 2017/2018. Bahkan, Aubameyang melakoni tes medis di kompleks latihan Arsenal pada malam hari.

Semua rentetan peristiwa yang mengawali kepergian Aubameyang dari Dortmund ini terasa familiar dengan berbagai peristiwa yang berujung pada bergabungnya Aubameyang ke Barcelona pada pertengahan musim ini.

Mendapatkan sanksi akibat pelanggaran disiplin pada Maret silam lantaran datang terlambat ke sesi latihan, Aubameyang kembali menjadi pesakitan di skuad The Gunners pada Desember 2021.

Aubameyang kembali mendapatkan sanksi setelah datang terlambat ke sesi latihan usai bertolak ke Prancis untuk urusan keluarga. Selain tidak disertakan di skuad The Gunners, Aubameyang juga harus melakoni sesi latihan terpisah dari rekan-rekan setimnya.

Puncaknya, Aubameyang dicopot sebagai kapten Arsenal. Seperti halnya saat hijrah ke Arsenal, Aubameyang juga merampungkan kepindahan ke Barcelona pada menit-menit akhir tenggat waktu penutupan jendela transfer musim dingin kali ini.

Bahkan, situasinya lebih genting. Kepindahan itu urung terlaksana lantaran Arsenal dan Barcelona tidak meraih kata sepakat soal pihak yang menanggung gaji Aubameyang, yang dikabarkan mencapai 350 ribu poundsterling per pekan.

The Gunners akhirnya mengalah.  The Gunners memutuskan menyudahi kerjasama dengan Aubameyang, yang sebenarnya baru berakhir pada 2023 mendatang.

Pertimbangan utama The Gunners tentu saja alasan finansial. Dengan mengakhiri kerjasama dengan Aubameyang, The Gunners bisa terbebas dari beban membayar gaji Aubameyang.

Kondisi ini akhirnya bisa memuluskan kepindahan Aubameyang ke Barcelona dengan status free transfer. Kini, top skorer Liga Primer Inggris musim 2018/2019 sudah resmi bergabung bersama Blaugrana dengan ikatan kontrak hingga 30 Juni 2025.

Namun, ulah dan kata-kata ''pelanggaran disiplin'' sepertinya akan terus membayangi Aubameyang. Kemungkinan untuk ketiga kalinya sejarah berulang dalam karier Aubameyang masih tetap ada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement