Jumat 04 Feb 2022 01:24 WIB

PKL di Teras Malioboro 1 Alami Kenaikan Omzet

PKL Teras Malioboro senang karena legalitasnya diakui.

Pengunjung berjalan-jalan di Teras Malioboro II, Yogyakarta, Selasa (1/2/2022). Pemkot Yogyakarta memberikan waktu pindah PKL Malioboro hingga Senin (7/2/2022) mendatang di Teras Malioboro I dan II. Beberapa PKL mulai mengukur lapak baru dan memindahkan gerobak PKLnya. Surat pengumuman untuk memindahkan gerobak PKL juga sudah ditempel oleh petugas.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pengunjung berjalan-jalan di Teras Malioboro II, Yogyakarta, Selasa (1/2/2022). Pemkot Yogyakarta memberikan waktu pindah PKL Malioboro hingga Senin (7/2/2022) mendatang di Teras Malioboro I dan II. Beberapa PKL mulai mengukur lapak baru dan memindahkan gerobak PKLnya. Surat pengumuman untuk memindahkan gerobak PKL juga sudah ditempel oleh petugas.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pedagang kaki lima Malioboro sudah menempati lokasi relokasi di Teras Malioboro 1. Para pedagang mengaku mampu memperoleh omzet yang lebih tinggi bila dibanding saat berjualan di area pedestrian.

"Alhamdulillah sekali. Pengunjung juga sudah ramai. Kemarin saya baru buka untuk pertama kali dan bisa mendapat sekitar Rp 400.000," kata Murtilah, salah satu pedagang di Teras Malioboro 1 Yogyakarta, Kamis (3/2/2022).

Baca Juga

Saat berjualan di pedestrian Malioboro, Murtilah menyebut pendapatannya dari berjualan sekitar Rp 300.000 saat Malioboro ramai wisatawan namun bisa juga tidak mendapat pemasukan apabila kondisi Malioboro sepi pengunjung. Menurut dia, lokasi penempatan baru di bekas gedung Bioskop Indra tersebut cukup nyaman ditempati dan pedagang tidak lagi direpotkan untuk menutup barang dagangan dengan plastik apabila hujan turun.

"Di sini tidak lagi kehujanan dan harus repot-repot memasang plastik. Di sini juga tidak kepanasan. Saya merasa nyaman. Istilahnya, pedagang tinggal masuk saja karena fasilitas juga sudah disiapkan semuanya," katanya.

Selain itu, ia menyebut, keberadaannya sebagai PKL pun sudah diakui legalitasnya dan berharap pemerintah daerah terus mengupayakan agar lokasi relokasi selalu ramai oleh wisatawan. "Harapannya, pendapatan di tempat berjualan yang baru ini semakin baik," katanya.

Sementara itu, pedagang baju dan souvenir di Teras Malioboro 1, Amin mengatakan sudah mulai memindahkan barang dagangannya dan menata di lapak baru yang ditempati. "Agak repot sedikit karena lapak kecil tetapi lokasi berjualan nyaman dan legalitas kami diakui," katanya.

Amin sudah berjualan di Malioboro sejak 1986. Ia berharap di lokasi penempatan tersebut dagangannya tetap laris dan tidak lagi diminta untuk relokasi.

Sementara itu, wisatawan asal Surabaya Hendri menyebut lokasi berjualan di tempat baru cukup nyaman bagi wisatawan. "Kami pun tidak masalah jika harus berjalan ke sini untuk mampir dan belanja," katanya.

Hal senada disampaikan wisatawan asal Semarang Yoga yang mengatakan lokasi Teras Malioboro 1 sangat menarik dikunjungi karena lokasinya cocok untuk dijadikan spot foto. "Ada beberapa sudut yang Instagramable. Memang belum semua pedagang buka jadi terlihat belum ramai, tetapi lokasinya sangat menarik untuk berfoto dan nyaman untuk belanja," katanya.  

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement