Rabu 02 Feb 2022 20:30 WIB

Satgas: Pemerintah Fokus Cegah Penularan Kasus Positif Covid-19

Pemerintah akan terus menggencarkan program vaksinasi serta menyiapkan stok obat

Rep: dessy suciati saputri/ Red: Hiru Muhammad
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor melakukan penyemprotan disinfektan di kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/2/2022). Penyemprotan tersebut dilakukan menyusul Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan serta sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan kerja Pemerintah Kabupaten Bogor  terkonfirmasi positif COVID-19.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor melakukan penyemprotan disinfektan di kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/2/2022). Penyemprotan tersebut dilakukan menyusul Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan serta sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan kerja Pemerintah Kabupaten Bogor terkonfirmasi positif COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah akan terus memantau tren kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini. Selain itu, pemerintah juga akan mengoptimalkan upaya pengendalian dan pencegahan penularan di berbagai sektor sosial dan ekonomi masyarakat.

“Saat ini memang terlihat adanya kenaikan kasus konfirmasi harian dalam seminggu terakhir. Namun, kita masih membutuhkan waktu untuk memantau tren tersebut jika dibandingkan dengan gelombang kedua yang lalu,” kata Wiku saat konferensi pers melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (2/2).

Baca Juga

Wiku menekankan, fokus utama saat ini yakni upaya bersama dalam menekan penambahan kasus positif agar tak terus menerus terjadi kenaikan. Berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait evaluasi PPKM, pemerintah akan terus menggencarkan program vaksinasi serta menyiapkan stok obat-obatan di berbagai apotik.

Selain itu, pemerintah juga akan memperkuat fasilitas telemedicine bagi masyarakat tanpa gejala serta melakukan pencegahan transmisi lokal di dalam negeri dengan penguatan protokol kesehatan dan pelacakan kontak erat. “Pemerintah juga akan terus melakukan pengetatan di pintu-pintu masuk negara, serta memperketat skrining,” tambah Wiku.

 

Wiku menyampaikan, kasus positif nasional mengalami lonjakan menjadi 56 ribu kasus dalam satu pekan ini. Menurutnya, angka ini meningkat hingga 40 kali lipat jika dibandingkan dengan awal Januari lalu. Ia menyebut, peningkatan kasus positif mingguan ini terjadi cukup tajam dan dalam waktu yang singkat.

Namun demikian, kenaikan kasus yang tajam ini tak diikuti oleh peningkatan kematian secara signifikan meskipun juga mengalami kenaikan sebesar 14 kali lipat jika dibandingkan pada 1 Januari lalu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement