Rabu 02 Feb 2022 16:03 WIB

Jumlah Kunjungan Wisatawan Asing pada 2021 Anjlok 61,57 Persen

Mayoritas wisman yang berkunjung ke Indonesia berasal dari Timor Leste.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Seorang wanita menunggu pelanggan di luar tokonya di Sanur, Bali, Indonesia, 09 Juni 2021. Angka kunjungan wisatawan mancengara (wisman) selama tahun 2021 hanya mencapai 1.557.530 kunjungan.
Foto: EPA-EFE/MADE NAGI
Seorang wanita menunggu pelanggan di luar tokonya di Sanur, Bali, Indonesia, 09 Juni 2021. Angka kunjungan wisatawan mancengara (wisman) selama tahun 2021 hanya mencapai 1.557.530 kunjungan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Angka kunjungan wisatawan mancengara (wisman) selama tahun 2021 hanya mencapai 1.557.530 kunjungan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, capaian itu mengalami penurunan hingga 61,57 persen dari tahun 2020 yang mencapai 4.052.923 kunjungan.

"Jika dibandingkan tahun 2019 sebelum masa pandemi itu sampai 16 juta kunjungan. Menurunnya cukup tajam, dengan tahun 2020 saja kita turun 61,57 persen," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers, Rabu (2/2/2022).

Baca Juga

Dilihat secara tren bulanan, data kunjungan wisman tertinggi pada Desember yakni sebanyak 163,6 ribu kunjungan. Namun, dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya pada bulan yang sama, angka itu merupakan yang terendah. Sebab, Desember 2020 masih tercata 164,1 ribu adapun pada Desember 2019 sebanyak 1,3 juta kunjungan.

Margo mengatakan, melihat penurunan yang dalam dari kunjungan wisman, menjadi contoh nyata bahwa faktor kesehatan akan sangat berdampak ada sektor ekonomi. Khususnya pariwisata yang saat ini juga menjadi salah satu penopang perekonomian nasional.

Adapun, diliat dari moda angkutan, sebanyak 64,5 persen kunjungan masuk Indonesia melalui jalur darat. Sisanya melalui jalur laut 26,7 persen dan udara 8,8 persen.

Sementara itu, berdasarkan kebangsaan, mayoritas wisman tercatat datang dari Timor Leste yang mencapai 52,6 persen. Kemudian diikuti Malaysia 30,9 persen, China 3,5 persen, serta sisanya 13 persen dari berbagai negara.

Kendati wisman mengalami penurunan tajam di tahun lalu, indikator Tingkat Penghunian Kamar (TPK) terus mengalami kenaikan hingga Desember 2021.

Tercatat TPK pada akhir 2020 tembus 51,57 persen. Itu naik 10,89 poin dari Desember 2021 juga naik 3,74 persen dari November 2021. Menurut Margo, kenaikan TPK itu merupakan hasil dari upaya pemerintah untuk menghidupkan pariwisata nasional.

Diketahui pula, pemerintah selama pandemi fokus pada wisatawan nusantara. Selain itu, pemerintah juga menjadikan hotel sebagai tempat karantina maupun sebagai akomodasi bagi tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement