Rabu 02 Feb 2022 01:15 WIB

Duduk dan Bicara Bersama Nabi SAW pada Hari Akhir, Bisakah?

Ketika seorang Muslim melihat Nabi Muhammad SAW adalah berkah dan nikmat dari Allah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Rasulullah SAW (ilustrasi)
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Fatwa Dar al-Ifta Mesir, Syekh Uwaidah Utsman mendapat pertanyaan mengenai apakah seorang Muslim akan bisa melihat, duduk bersama dan berbicara dengan Nabi Muhammad SAW di Hari Akhir kelak.

Syekh Utsman menjelaskan, ketika seorang Muslim melihat Nabi Muhammad SAW adalah berkah dan nikmat dari Allah SWT yang ditunggu oleh semua Muslim. Dia kemudian mengutip sebuah riwayat yang mengisahkan seorang sahabat yang menangis.

Baca Juga

Lalu Nabi SAW bertanya ada apa dengan dirinya. Kemudian sahabat itu berkata, "Wahai Rasulullah SAW, aku teringat bahwa engkau akan berada di surga yang tertinggi, sementara kami tidak tahu apa yang akan Allah lakukan kepada kami."

Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Seseorang bersama orang yang dicintainya." Mengetahui Nabi SAW mengucapkan hal tersebut, maka para sahabat merasa senang.

 

Allah SWT juga berfirman, "Siapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya." (QS An-Nisa ayat 69)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement