Rabu 02 Feb 2022 00:30 WIB

Dinkes Garut Jelaskan Kronologi Munculnya Klaster Covid-19 di Sekolah

Hingga saat ini sudah empat sekolah di Kabupaten Garut yang ditemukan Kasus Covid-19.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah murid mengikuti kegiatan belajar mengajar saat pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN Tegalpanjang 1, Wanaraja, Kabupaten Garut, Kamis (2/9). Sejumlah SD, SMP dan SMA di Kabupaten Garut kembali menggelar pembelajaran tatap muka dengan membatasi jumlah murid yang hadir menjadi 50 persen dari kapasitas dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah murid mengikuti kegiatan belajar mengajar saat pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN Tegalpanjang 1, Wanaraja, Kabupaten Garut, Kamis (2/9). Sejumlah SD, SMP dan SMA di Kabupaten Garut kembali menggelar pembelajaran tatap muka dengan membatasi jumlah murid yang hadir menjadi 50 persen dari kapasitas dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kasus Covid-19 mulai ditemukan di sejumlah sekolah yang ada di Kabupaten Garut. Bahkan, beberapa sekolah di antaranya diyakini sudah menjadi klaster penularan Covid-19.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Leli Yuliani, kasus Covid-19 di lingkungan sekolah pertama diketahui setelah adanya siswa yang mengeluhkan gejala flu dan demam. Setelah diperiksa, siswa itu terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga

"Awal ditemukannya kasus itu karena ada anak yang bergejala. Kemudian dites kemudian positif," kata Leli, Selasa (1/2/2022).

Menurut dia, pihaknya telah melakukan penelusuran (tracing) dan pengetesan (testing) kepada kontak erat siswa yang positif itu. Hasilnya, ditemukan siswa lainnya yang juga terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca juga : WHO: Terlalu Dini Menyerah atau Menang dari Covid-19

Leli menyebutkan, hingga saat ini sudah ditemukan kasus Covid-19 di empat sekolah yang ada di Kabupaten Garut. Namun, baru dua sekolah yang diyakini menjadi klaster Covid-19.

"Penanganannya yang kalau itu sudah terjadi klaster, sekolah ditutup sekitar 10-15 hari. Sambil ditutup juga dilakukan pemeriksaan kepada kontak erat. Kalau nanti ditemukan tambahan, penutupan akan diperpanjang," kata dia.

Leli menambahkan, kasus Covid-19 di Kabupaten Garut memang terus mengalami penambahan. Namun, belum bisa dipastikan varian omikron sudah terdapat di Kabupaten Garut atau belum.

"Intinya omikron atau bukan, kasus Covid-19 sedang meningkat. Kami imbau semua lebih taat menerapkan prokes," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement