Selasa 01 Feb 2022 07:04 WIB

Sekda DIY: Sekarang Posisi Omicron di DIY Enggak Ada

Pendatang dari DKI Jakarta ditemukan positif Omicron saat berkunjung ke DIY.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menyebut penyebaran varian Omicron masih belum ditemukan di DIY. Meskipun sudah ada beberapa kasus dengan hasil probable Omicron dari hasil pemeriksaan PCR dengan metode S Gene Target Failure (SGTF).

Walaupun begitu, pendatang dari DKI Jakarta ditemukan positif Omicron saat berkunjung ke DIY. Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, kasus positif Omicron tersebut diketahui berdasarkan hasil Whole Genome Sequencing (WGS) yang dikeluarkan oleh laboratorium UGM baru-baru ini.

Baca Juga

Aji menyebut, kasus tersebut sudah kembali ke DKI Jakarta karena sudah dinyatakan sembuh beberapa waktu lalu. Meskipun kasus positif Omicron itu diketahui di DIY, namun tidak tertular di DIY.

"Sudah sembuh dan dia di swab (PCR) sudah negatif dan pulang ke Jakarta, lalu hasil WGS-nya keluar saat sudah kembali ke Jakarta. Sekarang posisi Omicron di DIY enggak ada, hanya satu itu yang sudah kembali ke Jakarta," kata Aji di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (31/1).

Aji menjelaskan, awalnya satu kasus tersebut diketahui positif Omicron sewaktu melakukan tes PCR saat akan kembali ke Jakarta. Dikarenakan mendapatkan hasil positif Covid-19 dengan CT value yang rendah, maka kasus itu dirawat di salah satu rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 dan dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan WGS.

"CT value-nya rendah, lalu di WGS dan ketahuan (positif Omicron). Dia masuk RS Bethesda kalau tidak salah, sudah sembuh dan dia di swab (PCR) sudah negatif, lalu pulang ke Jakarta. Kemudian hasil WGS-nya sudah keluar (setelah kembali ke Jakarta)," jelas Aji.

Pihaknya pun sudah melakukan pelacakan terhadap kontak erat dari satu kasus positif Omicron tersebut. Namun, kata Aji, kasus itu juga tidak menulari ke kontak erat lainnya selama berada di DIY.

"(Kontak erat) Sudah di-tracing, hasilnya tidak ada masalah, negatif Covid-19, kan tidak perlu di WGS," ujar Aji.

Sebelumnya, kasus positif Covid-19 dengan hasil probable Omicron di DIY terus bertambah. Kepala Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) DIY, Irene mencatatkan, kasus probable Omicron sudah mencapai 34 kasus per 28 Januari.

Puluhan kasus probable Omicron ini merupakan hasil pemeriksaan PCR dengan metode S Gene Target Failure (SGTF). SGTF sendiri merupakan salah satu deteksi awal varian Omicron.

"(34 kasus probable Omicron) itu dari tiga kabupaten di DIY, dari Kabupaten Bantul, Sleman dan Gunungkidul," kata Irene.

Dari kasus probable Omicron tersebut, juga akan dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan WGS guna memastikan positif Omicron atau tidak. Irene pun mewanti-wanti agar masyarakat tetap waspada dengan menjaga protokol kesehatan (prokes). 

Ia tidak menampik bahwa saat ini penerapan prokes di masyarakat sudah mulai longgar. "Prokes itu harus, tidak boleh lengah kita sama prokes. Jadi betul-betul prokes itu dikawal betul supaya masyarakat bisa melaksanakan prokes dan tidak lengah. Kemarin kan karena agak landai, mungkin agak lengah," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement