Senin 31 Jan 2022 12:18 WIB

ADHI Menangkan Kontrak Jalan Tol Semarang-Demak

Target kontrak baru ADHI tahun ini mencapai Rp 24 triliun sampai Rp 28 triliun.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Adhi Karya. PT Adhi Karya Tbk telah memenangkan paket pekerjaan jalan tol Semarang-Demak senilai Rp 2,1 triliun.
Adhi Karya. PT Adhi Karya Tbk telah memenangkan paket pekerjaan jalan tol Semarang-Demak senilai Rp 2,1 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adhi Karya Tbk telah memenangkan paket pekerjaan Toll Road Development of Semarang-Demak 1C. Emiten bersandi saham ADHI ini akan mengerjakan 40 persen dari total porsi pekerjaan dengan nilai Rp 2,1 triliun.

Kontrak dilakukan melalui skema Kerja Sama Operasi (KSO) antara ADHI dengan Sinohydro Corporation Limited. Pekerjaan proyek ini akan dilakukan selama 880 hari dengan lingkup pekerjaan antara lain, Retention Pond Terboyo & Sriwulan, Inlet Channel Sriwulan (1500 m) dan Rumah Pompa Terboyo & Sriwulan. 

Baca Juga

"Dengan dimenangkannya kontrak baru proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak tersebut, menjadi awal yang baik untuk pencapaian kontrak baru di tahun 2022," kata Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya Tbk Farid Budiyanto dalam keterbukaan informasi, Senin (31/1/2022). 

Selama 2021, ADHI telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp 15,2 triliun (di luar pajak). Kontrak itu meliputi lini bisnis Engineering dan Konstruksi sebesar 90 persen, Properti sebesar 9 persen, dan sisanya berasal lini bisnis lainnya. 

Sedangkan menurut tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek Jalan sebesar 26 persen, proyek Gedung sebesar 30 persen, serta proyek Infrastruktur lainnya seperti pembuatan irigasi, landfill, jaringan gas rumah tangga, dan lainnya sebesar 44 persen. 

Pada 2022, ADHI menetapkan target kontrak baru yang akan tumbuh sebesar 20 persen sampai dengan 25 persen dari realisasi kontrak baru pada 2021. Ditambah potensi akibat pergeseran kontrak baru pada 2021 dari beberapa proyek pembangunan jalan tol senilai Rp 9 triliun, target perolehan kontrak baru tahun ini mencapai Rp 24 triliun sampai dengan Rp 28 triliun.

Perolehan kontrak tersebut ditargetkan diperoleh dari proyek jalan, gedung, serta proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan irigasi, landfill, jaringan gas rumah tangga, dan lainnya dengan sumber dana baik dari pemerintah, BUMN, maupun swasta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement