Ahad 30 Jan 2022 22:31 WIB

Australia Gelar PTM Total Mulai 31 Januari, Warga Masih Khawatir Soal Covid-19

Banyak sekolah mengharuskan murid-muridnya dites Covid-19 sebanyak dua kali sepekan.

Ribuan murid di Australia akan kembali ke sekolah untuk mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) setelah liburan musim panas berakhir. (ilustrasi)
Foto: AAP/ EPA-EFE / DAN PELED
Ribuan murid di Australia akan kembali ke sekolah untuk mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) setelah liburan musim panas berakhir. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Ribuan murid di Australia akan kembali ke sekolah untuk mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) setelah liburan musim panas berakhir. Sementara itu, masyarakat Australia masih khawatir soal penyebaran Covid-19, yang pada Ahad menghilangkan nyawa sedikitnya 88 orang di negara itu.

Kendati beberapa sekolah sudah dibuka pekan lalu, sebagian besar akan dibuka kembali pada Senin (31/1/2022). Banyak sekolah mengharuskan murid-muridnya dites Covid-19 sebanyak dua kali sepekan. Dengan dipicu oleh varian omicron yang menular sangat cepat, kasus infeksi di Australia sudah melonjak sejak Desember tahun lalu yang merupakan awal musim panas di bumi bagian selatan.

Baca Juga

Kini, jumlah kasus Covid-19 di Australia sudah mencapai dua juta orang. Padahal hingga Desember 2021, negara yang berpenduduk 25 juta jiwa itu masih mencatat total hanya 400 ribu kasus sejak pandemi mulai melanda dua tahun lalu. 

Di New South Wales, negara bagian terpadat di Australia dan berpenduduk delapan juta orang, tahun ini sudah lebih dari 700 orang yang kehilangan nyawa akibat Covid-19. Di seluruh Australia, jumlah total kematian akibat pandemi itu tercatat sebanyak 3.700 orang.

Pada Ahad, sedikitnya 88 orang di berbagai penjuru Australia meninggal akibat Covid-19. Tingkat kematian itu telah meningkat tajam baru-baru ini, namun masih jauh lebih kecil dibandingkan tingkat yang dialami negara-negara maju lainnya.

Australia sudah memvaksinasi lebih dari 93 persen penduduk dewasa dengan dua dosis. Warga yang sudah mendapatkan suntikan lebih dari dua dosis berjumlah hampir delapan juta orang. Dan Andrews, kepala pemerintah Victoria (negara bagian yang melaporkan 20 kematian pada Ahad) memperingatkan bahwa semua warga Australia kemungkinan perlu mendapatkan tiga dosis untuk dianggap sudah divaksinasi secara lengkap.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement