Jumat 28 Jan 2022 22:05 WIB

Catatan untuk Timnas Putri Indonesia

Secara keseluruhan gawang timnas putri kebobolan 28 gol di Piala Asia Wanita 2022

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Muhammad Akbar
Penjaga gawang Timnas putri Indonesia Fani (kedua kanan) mencoba menangkap bola saat bertanding melawan Timnas putri Thailand dalam laga Grup B Piala Asia 2022 di DY Patil Stadion, Navi Mumbai, India, Senin (24/1/2022). Timnas putri Indonesia kalah 0-4.
Foto: Antara/Humas PSSI
Penjaga gawang Timnas putri Indonesia Fani (kedua kanan) mencoba menangkap bola saat bertanding melawan Timnas putri Thailand dalam laga Grup B Piala Asia 2022 di DY Patil Stadion, Navi Mumbai, India, Senin (24/1/2022). Timnas putri Indonesia kalah 0-4.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjalanan Timnas Putri Indonesia di Piala Asia Wanita 2022 telah berakhir. Tapi bukan sebuah hasil yang bisa dibanggakan ketika mereka kembali ke tanah air. Seperti diketahui, Indonesia menjadi lumbung gol bagi tim-tim lain yang tergabung di Grup B.

Secara keseluruhan gawang Garuda Pertiwi telah kebobolan 28 gol di semua pertandingan. Australia membantai Indonesia dengan skor 18-0 di laga perdana, Thailand menyusul dengan kemenangan 4-0 dan terakhir Filipina menaklukkan Indonesia dengan skor 6-0.

Pelatih Rudy Eka Priyambada mengaku merasa bersalah kepada masyarakat Indonesia atas catatan minor tim asuhannya tersebut. Terlebih ini adalah kali pertama dalam 33 tahun terakhir Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia Wanita.

"Saya ingin meminta maaf kepada masyarakat dan pencinta sepak bola Indonesia. Maafkan atas hasil ini," kata Rudy usai pertandingan melawan Filipina, Kamis (28/1/2022).

Hasil ini mengingatkan kita pada performa buruk Timnas Putri Indonesia Piala Asia Wanita 1981, ketika mereka kebobolan 14 gol, tanpa mampu mencetak gol balasan di fase grup. Rudy mengakui kegagalannya tersebut, tapi di sisi lain, menurutnya ini menjadi pelajaran penting bagi Indonesia.

Rudy mengungkapkan bahwa dirinya dan juga para pemain sangat kecewa dengan hasil di sepanjang perjalanan Garuda Pertiwi di kejuaraan tersebut. "Sebagai pelatih saya sangat kecewa dengan hasil ini, tapi sisi positifnya adalah para pemain mempunyai pengalaman melawan tim besar seperti Australia," kata Rudy.

"Saya harap setelah ini kita bisa mengevaluasi tim dan juga sepak bola Indonesia putri agar bisa lebih baik ke depannya," ujarnya.

Pelatih sebelumnya telah mengatakan hasil minor di kejuaraan ini juga dilatarbelakangi oleh kurangnya perhatian terhadap pembinaan dan penyelenggaraan kompetisi sepak bola wanita di tanah air, ia berharap setelah ini pembinaan dan kompetisi sepakbola wanita bisa mendapatkan perhatian lebih.

Dapat dipahami bahwa untuk memperbaiki kualitas timnas harus dimulai dengan memperbaiki kualitas kompetisi regional dan itu menjadi tanggung jawab Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai federasi. Tercatat bahwa Liga 1 Putri baru menggelar musim perdananya pada tahun 2019 setelah sekian lama mati suri.

Persib Putri keluar sebagai juara usai mengalahkan Persikabo Kartini melalui agregat skor 6-1 di final di musim perdana tersebut. Dari sana, Garuda Pertiwi langsung memastikan diri lolos ke Piala Asia Wanita 2022 dan itu menjadi kemajuan yang besar. Namun, kompetisi terpaksa tidak berlanjut di tahun-tahun berikutnya karena pandemi Covid-19.

Meskipun demikian, Rudy menilai skuad Garuda Pertiwi tetap menunjukkan perjuangan mereka di semua pertandingan meskipun hasilnya tetap mengecewakan. "Kita kehilangan permainan, kehilangan konsentrasi dan sentuhan terhadap bola. Itu karena mental pemain hancur setelah kekalahan beruntun yang mereka alami," jelas Rudy.

Setelah dipastikan tersingkir dari Piala Asia Wanita tahun ini, Rudy tetap tidak membuang harapannya kepada sepak bola putri Indonesia. Ia bertekad bisa membawa kembali tim Merah Putih ke kejuaraan ini di tahun-tahun berikutnya dengan penampilan yang jauh lebih baik.

"Saya yakin dari event ini kita bisa mengambil pelajaran dan menjadi bahan evaluasi untuk mengembangkan timnas putri Indonesia. Timnas Putri Indonesia tidak bisa bekerja sendirian, kita butuh semua pihak untuk saling bahu-membahu untuk membangun timnas putri Indonesia," kata Rudy.

Timnas Putri Indonesia setidaknya sudah tampil lima kali tampil di Piala Asia Wanita yakni pada edisi tahun 1977, 1981, 1986, 1989 dan 2022. Tapi sejauh ini belum ada hasil yang patut dibanggakan. Prestasi terbaik Indonesia di kompetisi tersebut yaitu menjadi semifinalis tahun 1977 dan 1986. Peran PSSI tentu sangat diharapkan untuk memperbaiki hal ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement