Jumat 28 Jan 2022 23:30 WIB

Ditutup 2 Tahun, Filipina Buka Lagi Pintu untuk Turis Asing

Hampir dua tahun, Filipina menutup perbatasannya bagi pelancong mancanegara.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Turis berjalan di dalam Fort Santiago di kota bertembok Intramuros di Manila, Filipina ketika beberapa tempat wisata dibuka kembali untuk umum dengan pembatasan kesehatan
Foto: AP/Aaron Favila
Turis berjalan di dalam Fort Santiago di kota bertembok Intramuros di Manila, Filipina ketika beberapa tempat wisata dibuka kembali untuk umum dengan pembatasan kesehatan

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA – Filipina akan membuka kembali pintu bagi turis asing yang telah divaksinasi penuh Covid-19 pada 10 Februari mendatang. Selama hampir dua tahun, Filipina menutup perbatasannya bagi pelancong mancanegara.

Selain membuka perbatasan, Filipina juga akan mencabut persyaratan karantina. Sebab para turis yang telah divaksinasi penuh dan berasal dari negara-negara terdaftar, harus tetap menunjukkan hasil tes negatif Covid-19 saat mendarat di Manila.

Baca Juga

“Industri pariwisata sekarang dapat pulih dan bisa berkontribusi besar pada pekerjaan, mata pencaharian, dan pertumbuhan negara,” kata juru bicara kepresidenan Filipina Karlo Nograles, Jumat (28/1). Dia mengungkapkan, Filipina akan mulai melarang masuk warga asing yang tak divaksinasi Covid-19 mulai 16 Februari mendatang.

Pengumuman itu memungkinkan dimulainya kembali perjalanan bebas visa untuk kunjungan singkat oleh warga negara dari 157 negara yang telah menikmati masuk bebas izin ke Filipina sebelum pandemi dimulai. Negara yang sudah tercantum dalam daftar izin masuk antara lain Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel), Jepang, Australia, Kanada, dan Inggris. Sementara Cina, Taiwan, dan India tak termasuk.

Wakil Menteri Kesehatan Filipina Rosario Vergeire menjelaskan, tak masuk akal membatasi pelancong internasional saat tingkat penularan Covid-19 di dalam negeri sangat tinggi. Bahkan persentasenya mungkin lebih tinggi dibandingkan di beberapa negara lain. “Berdasarkan premis tersebut, kami merekomendasikan untuk melonggarkan pembatasan,” ucapnya.

Awalnya, Filipina hendak membuka kembali perbatasannya pada 1 Desember tahun lalu. Namun keputusan itu ditangguhkan setelah munculnya Covid-19 varian Omicron. Varian itu pun telah masuk dan menyebar di Filipina.

Pariwisata adalah pendorong utama perekonomian Filipina. Sektor tersebut menyumbang hampir 13 persen dari produk domestik bruto Filipina pada 2019. Angka itu merosot menjadi 5,4 persen pada 2020. Sebab jumlah kunjungan turis ke sana anjlok sebesar 82 persen atau hanya sekitar 1,48 juta orang saja.

Sejauh ini Filipina sudah mencatatkan 3,4 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal melampaui 53 ribu jiwa.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement