Jumat 28 Jan 2022 05:57 WIB

Reuni Keluarga di Surga Hingga Anak Cucu, Mungkinkah?

Reuni keluarga di surga amat mungkin terjadi hingga generasi ke generasi

Ilustrasi Surga
Foto: Pixabay
Ilustrasi Surga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pernikahan yang sakinah mawaddah dan rahmah (samawa) merupakan idaman dari setiap Muslim. Meski demikian, pencapaian ini tidak begitu mudah untuk direalisasikan jika seseorang tidak mengetahui kunci krusial dalam menjalani proses ibadah pernikahan.

Penulis buku Keluarga Samara Sehidup Sesurga terbitan Republika Penerbit Ustaz Imam Nur Suharno mengatakan karena ibadah pernikahan adalah ibadah yang bersifat jangka panjang, maka membangun rumah tangga harus didasari dengan keimanan yang kuat kepada Allah. Sebab, kata dia, orang-orang yang beriman akan dipertemukan kembali di surga-Nya Allah.

“Orang-orang yang beriman akan Allah pertemukan kembali di surga. Begitu pun apabila pasangan suami-istri yang memiliki iman di dunia, maka mereka akan dipertemukan kembali di akhirat,” kata Ustaz Imam dalam program Republika Ngaji yang tayang di Republika.co.id setiap Kamis pukul 20.00 WIB. 

 

https://www.youtube.com/watch?v=qs79McDd_VQ&list=PLpJ2f3TJMy_ECRBARhcOK3Wdv91nAaH-d&index=1

 

Ustaz Imam menjelaskan, reuni keluarga di surga amat mungkin terjadi bahkan hingga generasi ke generasi. Menurut Ustaz Imam, untuk berkumpul kembali di surga bukan hanya sebatas keluarga inti tetapi bisa dengan moyang hingga ke anak cucu. “Dzurriyah itu kan keturunan jadi bukan hanya sebatas keluarga inti saja. Kakeknya sampai kakeknya lagi hingga turun ke bawah. Syaratnya di Qur’an tadi dalam bingkai keimanan,”jelas dia. 

Untuk mendapatkan rumah tangga yang samawa, dia menjelaskan, butuh sejumlah hal selain iman. Ustaz Imam menjelaskan, seseorang yang hendak membangun rumah tangga sudah seyogyanya harus membina diri dia terlebih dahulu. Jika dia ingin memiliki pasangan yang shaleh/shalehah, maka dia harus terlebih dahulu membina dirinya menjadi pribadi yang shaleh dan shalehah.

Ustaz Imam melanjutkan, setelah melakukan pembinaan diri maka hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah memilih pasangan yang memiliki visi dan misi yang sama. Jika dia sudah memiliki visi dan misi yang sama dalam bingkai keimanan kepada Allah, maka selanjutnya adalah menebarkan keharmonisan dan mawaddah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement