Kamis 27 Jan 2022 20:56 WIB

Bank Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 28,03 Triliun pada 2021

Laba bersih Bank Mandiri tumbuh 66,8 persen dibandingkan di 2020

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (kiri) berbincang dengan Wakil Direktur Utama Alexandra Askandar (kanan) saat paparan kinerja kuartal IV/2021 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) di Jakarta, Kamis (27/1/2022). Bank Mandiri berhasil mencatatkan laba bersih perseroan tumbuh sebesar 66,8% YoY menjadi Rp 28,03 triliun di akhir 2021 yang dikontribusi oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 16,86% menjadi Rp 73,06 triliun dan pendapatan non bunga 9,01% menjadi Rp 32,27 triliun.
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (kiri) berbincang dengan Wakil Direktur Utama Alexandra Askandar (kanan) saat paparan kinerja kuartal IV/2021 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) di Jakarta, Kamis (27/1/2022). Bank Mandiri berhasil mencatatkan laba bersih perseroan tumbuh sebesar 66,8% YoY menjadi Rp 28,03 triliun di akhir 2021 yang dikontribusi oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 16,86% menjadi Rp 73,06 triliun dan pendapatan non bunga 9,01% menjadi Rp 32,27 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp 28,03 triliun pada 2021. Adapun realisasi ini tumbuh 66,8 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. 

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan capaian kinerja yang signifikan tersebut selaras pemulihan ekonomi secara nasional yang didukung oleh kebijakan pemerintah lintas sektoral serta penanganan Covid-19 yang efektif menggairahkan roda perekonomian di dalam negeri.

"Sepanjang 2021, Bank Mandiri telah secara aktif mengimplementasikan transformasi digital untuk mencapai strategi jangka panjang dan menghasilkan pertumbuhan bisnis berkelanjutan," ujarnya saat konferensi pers virtual, Kamis (27/1/2022).

Menurutnya, pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan pertumbuhan ekonomi yang positif. 

Tercatat, hingga akhir 2021, laju kredit perseroan secara konsolidasi mampu tumbuh positif sebesar 8,86 persen secara menjadi Rp 1.050,16 triliun lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit Industri sebesar 5,2 persen.

Jika dirinci berdasarkan segmennya, kredit korporasi masih menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan dengan realisasi sebesar Rp 370 triliun atau tumbuh delapan persen secara konsolidasi. Kemudian kredit komersial mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 9,7 persen menjadi sebesar Rp 174 triliun. 

"Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong kebangkitan ekonomi sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk UMKM," ucapnya. 

Tercatat, sepanjang 2021, penyaluran kredit UMKM sebesar 15 persen secara tahunan dengan nilai realisasi Rp 103,5 triliun. Pertumbuhan pada sisi kredit UMKM, juga didukung oleh upaya pemerintah dan regulator lewat optimalisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

Hasilnya, realisasi penyaluran KUR Bank Mandiri berhasil memenuhi target yang dipatok oleh pemerintah pada 2021 sebesar Rp 35 triliun kepada lebih dari 371 ribu debitur. Sejalan dengan mandat pemerintah, penyaluran KUR Bank Mandiri utamanya disalurkan ke sektor produktif seperti pertanian sebesar Rp 9,93 triliun serta industri pengolahan dan lainnya sebesar Rp 6,88 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement