Kamis 27 Jan 2022 19:27 WIB

3,6 Juta Wisatawan Kunjungi Cirebon di Tengah Pandemi

Jumlah kunjungan wisatawan di Cirebon melebihi target

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Sejumlah pengunjung sedang menikmati aliran air panas di objek wisata Banyu Panas di desa Palimanan Barat Kecamatan Gempol Cirebon, Jawa Barat, Ahad (17/6).
Foto: Darmawan / Republika
Sejumlah pengunjung sedang menikmati aliran air panas di objek wisata Banyu Panas di desa Palimanan Barat Kecamatan Gempol Cirebon, Jawa Barat, Ahad (17/6).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Di tengah pandemi Covid-19, sektor pariwisata di Kota Cirebon justru melebihi target. Sektor itupun menjadi salah satu program prioritas bagi Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon.

Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon, Hanry David, menyebutkan, sepanjang 2021, tercatat ada 3.669.195 wisatawan yang datang ke Kota Cirebon. Jumlah itu melebihi target yang ditetapkan, yakni 2,1 juta wisatawan. 

Baca Juga

Data tersebut, merupakan akumulasi dari pengunjung 20 hotel bintang, 41 hotel non-bintang, 63 rumah makan/resto dan 39 objek wisata dan tempat hiburan.

‘’Jika dipersentase, maka mencapai 173,72 persen,’’ kata Hanry, Kamis (27/1/2022). 

Capaian data di sektor pariwisata itu, kata Hanry, tak lepas dari adanya perbaikan teknik perhitungan, baik secara manual maupun digital. Selain itu, koordinasi antara pemda dengan pelaku usaha juga berjalan baik. 

‘’Kita juga memperbaiki kerja internal di Disbudpar, utamanya tim pengumpul dan pengelola data. Kita bergerak kumpulkan data dan hasil setelah dijumlah, kita mendapatkan hasil mencapai target,’’ kata Hanry.

Hanry menambahkan, pencapaian target di sektor pariwisata juga merupakan buah hasil kebijakan pimpinan daerah dan Satgas Covid-19. Kedua pihak itu membantu para pelaku usaha untuk tetap bisa bertahan di tengah pandemi.

 

Dari jumlah wisatawan yang datang ke Kota Cirebon, kata Hanry, Jakarta menjadi kota asal yang paling tinggi, yakni 25,28 persen. Disusul Ciayumajakuning 22 persen, Bandung 9,20 persen, dan Bekasi 3,54 persen. 

Selain wisatawan lokal, wisatawan asing juga ada yang berkunjung ke Kota Cirebon. Asal wisatawan asing yang paling mendominasi dari benua Asia, yakni mencapai 88,60 persen dari jumlah wisatawan asing yang datang.

Sedangkan untuk target pada 2022, Hanry optimistis, jumlah wisatawan di Kota Cirebon bisa menembus angka empat juta baik dari kunjungan hotel, kuliner, objek wisata dan tempat hiburan. 

 

‘’Apabila pandemi terus melandai dan ada peningkatan aktivitas, maka sektor wisata akan berjalan dengan baik,’’ kata Hanry. 

 

Di sisi lain, Hanry pun mengimbau agar para pelaku usaha bisa memperhatikan standar pariwisata yakni, Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) atau CHSE. 

‘’Perlu juga adanya kombinasi wisata antara hotel, kuliner dan objek wisata. Misal wisatawan menginap di hotel bisa mendapat voucher kuliner atau objek wisata,’’ kata Hanry.

 

Sementara itu, upaya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan juga dilakukan para pengelola objek wisata. Salah satunya Badan Pengelola Taman Air Goa Sunyaragi (BPTAGS), selaku pengelola Taman Air Goa Sunyaragi.

Kepala Bagian Humas BPTAGS, Eko Ardi Nugraha, mengungkapkan, pihaknya menghadirkan pertunjukan tarian tradisional untuk lebih menghibur para pengunjung di Goa Sunyaragi. Pertunjukkan itu digelar setiap akhir pekan pada minggu pertama dan ketiga setiap bulannya.

''Cukup membeli tiket masuk maka bisa berkeliling Goa Sunyaragi sambil melihat pertunjukan tarian tradisional gratis,'' kata Eko.

 

Baca: Keterisian Tempat Tidur RS Covid-19 Sentuh 45%, Dinkes DKI: Masih Aman

Baca: Ditemukan Kasus Covid-19 di Satu Sekolah, PTM 100 Persen di Solo Jalan Terus

Baca: Kasus Harian Covid-19 Tembus di Atas 8.000, DKI Jakarta Tertinggi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement