Kamis 27 Jan 2022 17:59 WIB

Pemkab Sleman Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng bagi Keluarga tak Mampu

Operasi pasar minyak goreng di Kabupaten Sleman total disalurkan sebanyak 572 karton

Pembeli membeli minyak goreng di toko ritel Indomaret, Sleman, Yogyakarta, Kamis (20/1/2022). Warga menyerbu toko ritel yang menjual minyak goreng murah dengan harga Rp 14 ribu untuk kemasan 1 liter dan Rp 28 ribu untuk kemasan 2 liter. Untuk menghindari pemborongan, pembelian juga dibatasi hanya 2 liter.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pembeli membeli minyak goreng di toko ritel Indomaret, Sleman, Yogyakarta, Kamis (20/1/2022). Warga menyerbu toko ritel yang menjual minyak goreng murah dengan harga Rp 14 ribu untuk kemasan 1 liter dan Rp 28 ribu untuk kemasan 2 liter. Untuk menghindari pemborongan, pembelian juga dibatasi hanya 2 liter.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Pemerintah Kabupaten Sleman bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan operasi pasar minyak goreng kemasan bagi warga kurang mampu. Operasi pasar minyak goreng kemasan satu harga Rp14.000 ini digelar pada Rabu (26/1/2022) dan Kamis di Kantor Kapanewon (Kecamatan) Sleman.

"Pada operasi ini disediakan 396 liter minyak goreng kemasan dengan harga Rp 14.000 per liter yang disediakan bagi masyarakat kurang mampu di lima kelurahan se-Kapanewon Sleman," kata Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa saat memantau operasi pasar minyak goreng kemasan di Kantor Kapanewon Sleman, Kamis (27/1).

Baca Juga

Menurut dia, operasi pasar tersebut diselenggarakan menyikapi tingginya harga minyak goreng selama beberapa bulan terakhir."Tingginya harga minyak goreng ini merupakan dampak dari kenaikan harga CPO (crude palmoil) di tingkat internasional," katanya.

Ia mengatakan, seiring dengan kebijakan pemerintah pusat yang memberlakukan kebijakan satu harga untuk minyak goreng kemasan pada harga Rp 14.000 yang diawali di tingkat ritel modern. Ritel ini berada di jaringan distribusi Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo)."Tentu saja baru sebagian masyarakat yang berada di wilayah perkotaan dan dekat dengan ritel modern tersebut yang bisa mengakses minyak goreng dengan harga murah," katanya.

Danang mengatakan operasi pasar ini dilakukan agar masyarakat yang belum bisa mengakses minyak goreng dengan harga murah di ritel modern tetap bisa membeli dengan harga murah, terutama bagi masyarakat kurang mampu."Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik dan berbelanja seperlunya. Harapannya kebijakan ini akan berlanjut hingga harga minyak goreng terkendali," katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman Mae Rusmi Suryaningsih mengatakan pada pelaksanaan operasi pasar minyak goreng di Kabupaten Sleman total disalurkan sebanyak 572 karton dengan isi per karton 12 kemasan 1 liter.Adapun pembagian alokasi minyak goreng ini yaitu 200 karton dialokasikan untuk masyarakat kurang mampu di Kapanewon Prambanan, Seyegan, Tempel, Sleman, Turi dan Cangkringan.Sebanyak 150 karton di alokasikan untuk UMKM dan distribusinya dikoordinir oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman."Sisanya yaitu sebanyak 222 karton akan didistribusikan melalui Paguyuban Ritel Sleman (PRS) Merapi yang merupakan asosiasi pengusaha ritel lokal yang tersebar di 17 Kapanewon," katanya.

Salah satu warga yang membeli minyak pada operasi pasar Winarni, warga Pisangan, Tridadi, Sleman mengaku operasi pasar minyak goreng kemasan ini sangat membantu warga masyarakat khususnya yang kurang mampu. Ia berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut hingga harga minyak dapat kembali stabil."Alhamdulillah terbantu dengan operasi pasar minyak goreng kemasan ini, di luar harga minyak goreng Rp18.000 sampai Rp20.000 per liternya. Semoga bisa berlanjut sampai harga minyak goreng kembali stabil," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement